Find Us On Social Media :

5 Fakta Kehidupan Rika Karina, Wanita Korban Pembunuhan yang Dibuang Dalam Kardus

By Alfa Pratama, Kamis, 7 Juni 2018 | 16:53 WIB

Rika Karina jadi korban pembunuhan, jasadnya ditinggalkan begitu saja dalam kotak kardus di Jalan Karya Medan, Rabu (6/6/2018)

Grid.ID - Masyarakat di Jalan Karya Rakyat Gang Melati 1, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat dibuat panik saat menemukan sebuah kardus di atas sepeda motor, Rabu (6/6/2018).

Saat kardus dibuka, kecurigaan berganti menjadi situasi mencekam karena kardus itu berisikan mayat wanita.

Kepolisian akhinya bisa mengungkap identitas mayat dalam kardus yang bernama Rika Karina.Tak butuh waktu lama bagi polisi, pelaku pembunuhan terhadap Rika Karina akhirnya berhasil diringkus.

Pihak kepolisian berhasil meringkus pelaku di kediamannya di komplek Ivory Jalan Platina Raya nomor 1M pada Kamis (7/6/2018) sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca juga : Selain Rika, Inilah 4 Kasus Pembunuhan Sadis di Indonesia, Salah Satunya Menimpa Satu Keluarga

"Iya benar pelaku sudah kami amankan. Sebentar ya kami masih lakukan interogasi data diri dan motifnya," ujar Kapolsek Medan Barat Kompol Rudi Silaen yang dikutip dari Tribun Medan.

Lalu siapa Rika Karina?

Inilah 5 fakta kehidupan Rika Karina sebelum meninggal dunia.

1. Tinggal di rumah saudaranya

Rika Karina kurang lebih sudah hampir satu tahun tinggal sendirian.

Awalnya ia tinggal di kompleks Pesona Malibu dengan om dan tantenya.

Namun saudaranya dikabarkan sudah memiliki rumah sendiri dan pindah ke Binjai.

"Kami pun dek, baru belakangan ini tau kalau ia tinggal sendirian. Ia tinggal di Blok A nomor 75. Kegiatan pergi kerja pukul 09.00 WIB pulang 22.30-23.00 WIB, gitu saja dek," kata salah seorang petugas keamanan kompleks Pesona Malibu, Igun Adi (29) yang dikutip dari Tribun Medan.

Baca juga : Anaknya Diduga Jadi Korban Penculikan, Seorang Jaksa di Kupang Mengaku Kerap Mendapat Ancaman Pembunuhan

2. Rika Karina di Mata Ayahnya

Ayah korban, Muhammad Sahuri, mengakui anaknya sosok yang tertutup dan jarang datang ke rumah.

"Memang dia agak tertutup orangnya. Terakhir kami jumpa Jumat (27/4/2018). Kemarin itu, saya ngantar dia ke Amplas untuk berangkat kerja. Setelah itu, dia naik angkot ke tempat kerjanya. Setelah itu, enggak pernah jumpa lagi, komunikasi pun jarang," katanya yang ditemui di kediamannya di Jalan Tangguk Bongkar, Gang Ikhlas, Mandala, Medan Denai, Kota Medan.

Baca juga : Terungkap Pelaku Pembunuhan Wanita di Kamar Mandi Gereja, Ditangkap Kurang Dari 7 Jam

3. Akan dilamar pacarnya

Ibunda Rika, Sarinah mengungkapkan anaknya tersebut adalah sosok yang baik.

''Walaupun kemarin bulan April, dia bilang sama saya mau dilamar pacarnya orang Padang. Tapi, kubilang, 'ya sudah baik-baik ya' itu kubilang sama dia," ucapnya.

Ia juga mengungkapkan jika Rika Karina jarang pulang dan akan pulang saat malam takbiran nanti.

"Setelah itu, katanya sama ku, 'Mak, aku pulang nanti, lebaran pada malam takbiran'. Ya sudah, 'Rika sudah makan belum' gitu kubilang sama dia," ucapnya.

Setelah berkomunikasi pada bulan April kemarin, Sarinah dan Sahuri tidak pernah lagi komunikasi dengan anaknya tersebut.

"Setelah itulah, enggak ada komunikasi lagi. Memang anakku ini, agak tertutup, apalagi soal hubungannya sama orang lain. Agak pendiam orangnya. Saya berharap sekali. Dia anak yang baik. Walaupun kami jarang komunikasi akhir-akhir ini. Apalagi masalah pacar agak tertutup," ujarnya.

Baca juga : 50 Tahun Paska Pembunuhan Robert F. Kennedy, Anaknya Temukan Kejanggalan, Benarkah Polisi Menangkap Orang yang Keliru?

4. Kerja di toko kosmetik

Seorang teman korban, Indri Anggraini (21) yang sehari-harinya bekerja sebagai sales produk elektronik di Plaza Millenium mengatakan bahwa telah kenal korban selama setahun terakhir.

Ia menuturkan gerai kosmetik tempat Rika sempat buka Rabu pagi dan tutup lagi pada jam 10.30 WIB.

"Korban itu pendiam kali orangnya, bisa dibilang sangat menutup diri. Soalnya asal baru datang biasanya langsung bersihkan steling Kosmetik, terus dia duduk ditempat jualan sambil dengerin musik pake headset," kata Indri, Rabu (6/6/2018)

Ia menambahkan bahwa Rika nggak pernah aneh-aneh.

Biasa dia pulang jam 22.30 setelah membereskan dan menutup steling toko menggunakan kain

"Pokoknya selama aku kenal dia, jarang sekali aku lihat dia banyak ngomong. Paling dia aku lihat mau ngomong sama customer yang beli nanya harga aja," sambungnya.

Baca juga : Istri Bersekongkol dengan Selingkuhan Tutupi Pembunuhan Suaminya Selama Nyaris 20 Tahun, Gara-gara Hal ini Kasusnya Terbongkar

5. Kesaksian tetangga

Kematian Rika karina yang mengagetkan tersebut dirasakan oleh Chandra sebagai abang tiri sekaligus tetangganya.

Ia terakhir berkomunikasi dengan korban pada Sabtu (2/6/2018) silam.

"Saya rasa yang bunuh itu enggak manusia lagi. Saya mendengar berita ini, saya sangat sedih, karena Rika itu baik orangnya, tapi memang dia pendiam orangnya," ucap pria berbaju kemeja warna hitam itu.

"Kemarin itu beli hp adeknya dia. Terus ku bilang 'banyak uang ya'. Memang dia pendiam, tapi dia bisa juga bercanda orangnya," katanya lagi.

Sedangkan, menurut Feri tetangga orangtua korban, sosok Rika jarang bersosialisasi di tempat kediaman orangtuanya.

"Dia kan pulang setiap bulan ke rumah orangtuanya, selalu akhir bulan pasti datangnya. Dia memang jarang bersosialisasi di sini (tempat orangtua Rika). Setahu aku, dia kalau pulang masuk ke rumah, setelah itu ke kamar dan main game. Itu aja yang ku tahu," katanya yang dikutip dari Tribunmedan.com. (*)

Baca juga : Sudah Meninggal, Wanita Ini Akan Bersaksi di Pengadilan Atas Kasus Pembunuhan Dirinya