Find Us On Social Media :

'Tolong Maafkan Saya', Permohonan Terakhir Seorang Bocah Berusia 5 Tahun Sebelum Meninggal Karena Disiksa Orangtuanya Sendiri

By Septiyanti Dwi Cahyani, Kamis, 7 Juni 2018 | 19:40 WIB

Ilustrasi Pembunuhan

Grid.ID - Seorang gadis berusia lima tahun yang meninggal setelah disiksa oleh ibu dan ayah tirinya meninggalkan sebuah buku catatan dan memo.

Tulisan yang ada di dalamnya ditulis dengan huruf hiragana.

Isinya adalah sebuah permohonan kepada orangtuanya agar berhenti menyiksa dirinya.

Hal ini diungkapkan oleh kepolisian pada Rabu (06/06/2018).

Polisi menangkap pasangan yang menikah di Tokyo itu karena dicurigai telah menelantarkan anaknya tanpa memberi makan dan perawatan yang memadai.

Menurut polisi, Yudai Funato (33) dan istrinya Yuri (25), tidak memberi makanan yang cukup kepada putrinya dan telah memukulinya sejak akhir Januari lalu.

BACA JUGA Sandra Dewi Tampil Kece Temani Sang Putra ke Salon, Tas Mungil yang Dipakai Curi Perhatian!

Berdasarkan keterangan dari Yuri, suaminya selalu mengatakan kepada Yua (nama anaknya) jika dia gemuk dan memaksanya bangun jam 4 pagi setiap harinya.

Yua juga menuliskan berapa berat badannya di buku catatan itu.

Setiap hari, Yua hanya diberi semangkuk sup dan setengah mangkuk nasi.

Setelah mendapat perlakuan buruk dari orangtuanya, Yua akhirnya meninggal pada 2 Maret 2018 akibat sepsis yang disebabkan oleh pneumonia.

Gadis berusia 5 tahun itu hanya memiliki berat badan 12 kilogram ketika dia meninggal.

Padahal, berat rata-rata untuk anak seusianya adalah 20 kilogram.

BACA JUGA Begini Awal Mula Kecelakaan Kendaraan yang Dialami Anisa Bahar

Yua juga terkena radang dingin di kakinya karena Funato selalu menyuruhnya tidur di atas balkon selama musim dingin.

Di dalam salah satu catatannya, Yui menuliskan 'Besok, saya akan melakukan yang lebih baik daripada hari ini. Tolong maafkan saya'.

Di catatan yang lain, Yua juga menuliskan jika ia menyesal karena telah bermain dan tidak akan melakukannya lagi.

Pasangan itu mengatakan kepada polisi jika mereka memang tidak membawa Yua ke rumah sakit karena takut penyiksaan terhadap Yua akan terbongkar.

Namun pada akhirnya, Funato tetap memanggil emergency call.

Ia mengatakan jika putrinya belum makan selama beberapa hari dan jantungnya seperti tidak berdetak lagi.

BACA JUGA Berulang Tahun yang ke-13, Putra Pertama Olla Ramlan Makin Ganteng!

Keluarga itu tinggal di Prefektur Kagawa.

Sebelumnya, Yua pernah diambil dua kali oleh pusat kesejahteraan anak setempat sebelum mereka pindah ke Tokyo.

Polisi prefektur Kagawa telah memberi rujukan kepada Funato ke jaksa sebanyak dua kali karena dicurigai telah menyiksa gadis kecil tersebut.

Ketika mereka pindah ke Tokyo, pihak yang berwenang juga telah memberi tahu kantor kesejahteraan anak di Shinagawa.

Pihak perwakilan dari kantor kesejahteraan anak tersebut selalu mengunjungi tempat tinggal mereka.

Namun, Funato tetap tidak mengizinkan mereka masuk.

BACA JUGA Dijadwalkan Bertemu di Singapura, Benarkah Kim Jong Un Memohon Hingga Berlutut Pada Donald Trump?

Akhirnya, Funato ditangkap pada 3 Maret lalu karena telah menyiksa Yua dengan meninju wajahnya.

Sementara itu, Yuri istrinya tidak ditangkap pada saat itu karena ia mengaku jika Yuri hanya menuruti suaminya.

Namun, pada Rabu (06/06/2018) kemarin, polisi memtuskan untuk menjadikan mereka tersangka dari kasus penyiksaan ini dengan beberapa bukti yang tersedia.(*)