Find Us On Social Media :

Nggak Cuman Kate Spade, Dua Desainer Ini Juga Memilih Mengakhiri Hidup dengan Bunuh Diri, Bagaimana ya Menghadapi Keinginan Untuk Bunuh Diri?

By Esti Ayu Hutami, Jumat, 8 Juni 2018 | 11:25 WIB

Desainer Kate Spade

Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami

Grid.ID - Siapa yang nggak kenal brand tas ternama asal New York Kate Spade?

Ya, desainer dari tas-tas yang terkenal bercorak penuh warna ini, Kate Brosnahan Spade ditemukan tewas di apartemen daerah Manhattan dengan kondisi gantung diri.

Keberhasilannya mengembangkan brand tas yang sudah dia bangun dari tahun 1993 dan sudah mempunyai 140 toko ritel di Amerika Serikat dan 175 ritel di seluruh duni ini memang menyisakan kesedihan sekaligus tanda tanya.

Karena nggak cuman desainer Kate Spade yang memilih mengakhiri hidupnya denagn bunuh diri. Dilansir dari CNN dan ditulis di Nova.

(BACA JUGA: Jemima Layzell, Gadis Berusia 13 Tahun yang Donorkan Organ Tubuhnya ke 8 Orang Berbeda)

Sebelumnya di tahun 2010 Alexander McQueen desainer kenamaan ini juga memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di apartemennya di daerah London.

Hanya berselang 9 hari dari kematian ibunya.

Dan ada juga desainer L’Wren Scott yang juga pernah menjalin hubungan dengan Mick Jagger, vokalis utama The Rolling Stone, juga diketahui mengakhiri hidupnya ddengan bunuh diri di suianya yang ke 49 tahun.

Diketahui busana rancangannya juga kerap digunakan selebriti dunia loh salah satunya Madonna dan Julia Roberts.

(BACA JUGA: Meghan Markle Masuk ke dalam 25 Wanita Paling Berpengaruh di Inggris Versi Majalah Vogue)

Wah semakin maraknya gangguan mental yang berakhir dengan bunuh diri bagaimana ya menanggualangi depresi agar nggak berakhir fatal?

Dilansir dari Kompas.com ada banyak banget nih faktor yang memicu seseorang untuk bunuh diri bisa dari faktor ekonomi, Pendidikan, keluarga, lingkungan dan banyak lagi.

Cara paling tepat adalah kenali sejak dini pola pikir serta faktor apa sih yang paling kuat membayangi saat tertekan dan depresi.

Seorang Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Albert Maramis menuturkan kepedulian orang-orang di sekitar itu penting banget loh, mulai dengan tidak memaksakan kehendak dan keinginan.

(BACA JUGA: 4 Cara Simpel Melindungi Sepatu Agar Tetap Bersih dan Awet)

“Kalau kita melakukan sesuatu yang kita mau, misalnya ‘lo, ngomong dong!’ Itu, kan memaksa dia untuk bercerita. Tapi, tanyalah dengan kata, ‘ada apa sih?’ Kalau satu atau dua kali ditanyain tetap nangis terus ya sudah, enggak usah maksa,” terang Albert.

“Kalau dia bilang mau bunuh diri, jangan bilang, ‘nyebut-nyebut, istigfar, dosa itu.’ Tanyakan, ‘apa yang membuat ide itu muncul di kepalamu? Ada apa sampai kamu memikirkan hal itu?’ Biasanya karena putus asa enggak tau mau gimana lagi, masalah begitu banyak,” terang Albert.

Selalu jadi tempat bercerita untuk keluarga dan sahabat kita yang sedang ada masalah adalah cara terbaik menghindarkan mereka dari keinginan bunuh diri, karena merasa nggak ada yang mendengar mereka.

“Lakukan tanpa menekan dia, katakan ‘kalau belum mau jawab pertanyaan saya sekarang, enggak apa-apa. Tapi kalau mau silakan, saya ada di sini.’ Kita tegaskan kalau ada perlu apa-apa bisa langsung kontak,” kata Albert.

Nah cara terakhir jika kita merasa sudah nggak bisa mengatasi rasa sedih dan ketakutan kelaurga dan sahabat kita yang punya masalah segera ajak ke tenaga kesehatan jiwa ya. (*)