Pengamatan hewan liar Untuk bisa menerjemahkan sisa-sisa fosil ke dalam gerakan makhluk hidup, Tippet dan timnya memutuskan untuk mengamati perilaku hewan liar yang mirip dinosaurus.
Mulai dari mengamati gajah untuk membuat brachiosaur si leher panjang, juga mengamati burung unta untuk menciptakan Gallimimus.
Dari semua dinosaurus yang diciptakan, Brusatte mencatat Velociraptor yang ada di film sangat berbeda dengan aslinya.
"Velociraptor asli dari Mongolia hanya seukuran anjing pudel. Ia bukan pudel besar, tetapi miniatur pudel," terang Brusatte.
"Mereka semacam versi umum dari Deinonychus yang jauh lebih kecil dari hewan liar di film," kata Tippet.
Baca juga : Alifa Azzahra Lubis Nyanyikan OST Film Koki Koki Cilik, Suaranya?
Deinonychus merupakan leluhur awal burung modern yang agak mengintimidasi dan berbulu
Dengan dinosaurus berbulu pertama yang ditemukan pada akhir 1990-an dan kerabat berbulu T-rex yang ditemukan 2004, pemahaman visual kita sebenarnya sudah berubah secara radikal sejak 1993.
"Sekarang kita tahu, mungkin semua dinosaurus memiliki bulu. Sebenarnya agak aneh bila dinosaurus digambarkan tanpa bulu," kata Brusatte.
Meski ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan fakta ilmiah, Brusatte menilai Jurassic Park adalah sesuatu yang sangat bagus dan positif untuk dunia paleontologi.
"Tentu saya bisa mengecek ketidakakuratannya, tapi saya pikir itu tidak lebih dari satu juta kali lipat kebaikan yang diberikan film ini. Saya tidak tahu apakah saya akan memiliki pekerjaan jika Jurassic Park tidak ada," tukas Brusatte. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apakah Film "Jurassic Park" Masuk Akal secara Ilmiah?