Find Us On Social Media :

Inilah Sejarah Mudik Dari Ratusan Tahun Lalu, Perantau kembali ke Kampung Halaman

By GRID, Jumat, 8 Juni 2018 | 13:30 WIB

Stasiun KA Pasar Senen, menjadi stasiun paling sibuk untuk memberangkatkan KA ke arah timur. Sejak Kamis (10 Maret 1994), sekitar 4.000 dari 5.000 calon penumpang sudah diberangkatkan. Suasana di dalam kereta ekonomi pun panas dan penuh sesak.

Grid.ID - Mudik adalah kegiatan perantau/pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya.

Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran.

Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga bertemu dengan orang tua.

Pilihan cara untuk kembali ke kampung halaman juga semakin beragam.

Ada yang naik kendaraan umum, ada pula yang memilih menggunakan transportasi umum.

Jika kembali ke masa lalu, seperti apa sejarah mudik?

Baca juga : Kehabisan Tiket Mudik? Coba 5 Tips Ini Agar Bisa Dapatkan Tiket Mudik Tambahan, Wajib Dicoba Nih!

Ternyata, ada cerita sejarah menarik di dalamnya.

Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Silverio Raden Lilik Aji Sampurno mengungkapkan bahwa mudik sudah ada sejak zaman Majapahit dan Mataram Islam.

"Awalnya, mudik tidak diketahui kapan. Tetapi ada yang menyebutkan sejak zaman Majapahit dan Mataram Islam, " Silverio yang dikutip dari Kompas.com.

Dulu, wilayah kekuasaan Majapahit hingga ke Sri Lanka dan Semenanjung Malaya.

Oleh karena itu, pihak kerajaan Majapahit menempatkan pejabatnya ke berbagai wilayah untuk menjaga daerah kekuasaannya.

Suatu ketika, pejabat itu akan balik ke pusat kerajaan untuk menghadap Raja dan mengunjungi kampung halamannya.

Hal ini kemudian dikaitkan dengan fenomena mudik.

Baca juga : Mau Mudik? Simak Yuk 8 Tips Packing Sederhana Ini