Berdasarkan hasil penyelidikan, Fernandez dan Aguirre juga menembak Gabriel dengan senapan angin BB.
Jaksa berpendapat bahwa pelaku tega melakukan kekejaman tersebut lantaran membenci korban yang diduga sebagai penyuka sesama jenis atau gay.
Saudara-saudara Gabriel bersaksi bahwa Fernandez dan Aguirre akan menghukum bocah tersebut jika ketahuan bermain dengan boneka.
BACA: Nagita Slavina Beberkan Alasan Tidak Menggunakan Instagram
Parahnya, mereka sempat memakaikan pakaian perempuan kepada Gabriel.
Guru kelas Gabriel, Jennifer Gracia mengatakan di pengadilan bahwa bocah malang itu kurang mendapat kasih sayang dari orang-orang terdekatnya.
Pada 22 Mei 2013, Fernandez menghubungi 911 untuk melaporkan bahwa putranya tidak benafas.
Ia memberi tahu bahwa Gabriel terjatuh dan kepalanya membentur lemari.
BACA: Rajin ke Masjid, Alika Islamadina Temukan Pelajaran Baru Tiap Ramadan
Gabriel benar-benar dinyatakan meninggal dua hari setelah Fernandez membuat laporan.
Pihak kepolisian menganggap laporan Fernandez sebagai sesuatu yang janggal.
Pasalnya, tubuh korban penuh dengan luka-luka.
Selain itu, tulang rusuk Gabriel diketahui patah serta ditemukan peluru senapan angin jenis BB yang tersangkut di selangkangan, paru-paru, kaki dan wajah.