"Kami meminta anak-anak untuk menggambarkan bagaimana perasaan mereka saat bertemu kakek-nenek mereka. Mereka yang merasa tidak bahagia ditunjuk memiliki kualitas kontak yang buruk. Ketika menyangkut pandangan-pandangan usia, kami menemukan bahwa kualitas kontak lebih penting daripada frekuensi."
Yang pasti, penelitian ini hanya berbasis di Belgia, jadi mungkin tidak berlaku untuk cucu di seluruh dunia.
Tetapi ini menunjukkan betapa pentingnya menghabiskan waktu berkualitas antar generasi.
"Bagi banyak anak, kakek nenek adalah kontak pertama dan paling sering dengan orang dewasa," kata penulis studi Stephane Adam, seorang profesor psikologi di University of Liege, mengatakan dalam siaran pers.
"Temuan kami menunjukkan potensi kakek-nenek untuk menjadi bagian dari program antargenerasi yang dirancang untuk mencegah penuaan." (*)