Grid.ID - Mendapatkan kualifikasi sebagai pasukan elite memang tidak semua tentara reguler bisa mendapatkannya.
Tentu setiap individu prajurit tidak serta merta bisa menjadi anggota pasukan elite karena persyaratan ketat ketika hendak masuk ke kesatuan elite tersebut.
Berbicara pasukan elite TNI maka dunia sudah tahu bagaimana sepak terjang hulubalang pasukan elite Indonesia yang sudah mendunia.
Salah satu pasukan elite di tubuh TNI ialah Raider dan Peleton Intai Tempur (Tontaipur).
BACA : Bukan Hanya Sampah, Kalian Juga Bisa Menemukan Laptop dan TV di Aliran Sungai-sungai Kotor Jakarta
Raider dan Tontaipur merupakan pasukan elite TNI AD.
Keduanya sangat terlatih untuk melakukan serbuan cepat, intelijen, gerilya dan anti- gerilya serta kemampuan sebagai layaknya pasukan elite.
Salah satu kemampuan yang dimiliki Raider dan Tontaipur adalah penggunaan senjata tradisional macam Sumpit.
Memang awalnya terkesan remeh karena bisa apa seseorang dengan sumpit tiup berpelurukan jarum tajam saja.
BACA : Hebat! PT Dirgantara Indonesia Mampu Buat dan Ekspor Pesawat Terbang Keluar Negeri
Mengenai bagaimana sumpit bisa digunakan oleh Raider dan Tontaipur berawal dari masa Kolonial.
Saat itu sumpit merupakan senjata handal untuk pertempuran jarak dekat bagi suku Dayak Kalimantan yang memang memiliki keahlian menggunakan sumpit.
Keunggulan sumpit ialah senjata silent killer karena tak berbunyi ketika ditembakkan ke arah musuh.
Biasanya sumpit mempunyai panjang 1,9 -2,1 meter dan memiliki tiga bagian utama yakni sumpit yang berbentuk pipa, anak sumpit dan mata tombak di ujung depan.
BACA : Adik Kandung Ratu Belanda Tewas Gantung Diri di Apartemennya
Senjata tradisional ini sangat mematikan lantaran anak sumpit biasanya dilumuri racun kalajengking, ular atau lainnya.
Karena keunikan senjata tradisional inilah maka Raider dan Tontaipur tertarik menggunakannya saat melakukan operasi senyap.
Jarak jangkauan tembakan sumpit ini bisa mencapai puluhan meter tergantung kemampuan nafas peniupnya.
Dan ternyata sumpit pernah menunjukkan eksistensinya sebagai senjata mematikan di palagan pertempuran.
Tercatat saat operasi Rencong untuk menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Yonif 600/Raider Kalimantan berhasil menumbangkan empat anggota GAM menggunakan sumpit.
Hasil itu lantas membuat TNI mengaplikasikan materi penggunaan sumpit di pendidikan pasukan elitenya, Raider dan Tontaipur serta ada kemungkinan pasukan elite TNI lainnya juga melakukan hal yang sama.(Seto Aji/Grid)