Menanggapi beredarnya video insiden ini, Kasat Lantas Polres Semarang AKP Sandhi Wiedyanoe berujar, "Tidak perlu takut saat melewati tol fungsional Salatiga-Kartasura dan khusus di tanjakan Jembatan Kali Kenteng. Patuhi rambu-rambu dan indahkan atensi dari petugas untuk memindahkan ke gigi satu atau rendah”
Selain video tersebut, beredar pula pesan berantai melalui perpesanan Whatsapp sebuat info yang disebutkan dari komunitas otomotof, isinya menyebutkan bahwa kendaraan yang melintas di tanjakan jembatan Kenteng harus lewat satu-satu karena kemiringannya mencapai 50 derajat.
Pemudik arah Solo Raya diminta tidak memaksakan masuk tol fungsional Tol Salatiga-Kartasura jika kondisi di Jembatan Kenteng mengalami stagnan.
Baca juga : 8 Film yang Tayang Selama Libur Lebaran 2018, Jangan Kelewatan Ya!
"Ini berita hoax, kalau 50 derajat itu mobil tidak mampu melewati tanjakan," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan data empirik di lapangan, kata Sandhi, kemiringan di tanjakan jembatan Kenteng mencapai 22,2 derajat bukan 50 derajat.
Kemudian, saat melewati tanjakan ini, maka akan terlihat kondisi kesehatan mobil pemudik dan skill pengemudi yang sesungguhnya.
"Bukan soal tanjakannya yang tidak dapat dilewati, tapi ini lebih faktor kesehatan mobil dan skill pengemudi. Mengingat mobil setipenya mampu melewati tanjakan tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, Kementerian PUPR pun lantas merespon berita hoax tersebut.
"Merespon informasi yg menyebutkan bahwa ruas tol fungsional di lokasi Jbt Kali Kenteng menanjak hingga 57 derajat, kami sampaikan bahwa data tsb tidak benar. Tingkat kemiringan jalur tsb +- 10%. Dgn kata lain, naik 10m per 100 m atau tangen-1 0.1= 5.7 derajat," tulis akun Kementerian PUPR melalui Twitter.(*)
Baca juga : Mudik Mlipir Yuk ke Pemalang-Pekalongan-Batang, Jajalin 5 Kuliner Ini