Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID - Area kewanitaan memang sangat pentingn untuk dijaga kesehatannya.
Ada begitu banyak masalah kesehatan yang kerap menyerang area kewanitaan.
Salah satu masalah kesehatan adalah herpes.
Penyakit herpes merupakan jenis penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi cairan yang muncul secara berkelompok.
( BACA JUGA :Kepoin 6 Koleksi Skirt Febby Rastanty yang Super Kece dan Up to Date!)
Herpes genital disebabkan oleh dua virus yakni virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2).
HSV-2 lebih sering terjadi pada wanita dan kemungkinan besar lebih mudah ditularkan dari pria ke wanita saat bercinta.
Herpes genital memiliki beberapa gejala, yakni seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
( BACA JUGA :Ada Mobil Tak Kuat Menanjak, Jasa Marga Ungkap Fakta Jalur Fungsional Salatiga - Kartasura)
1.Bentuknya yang terlihat seperti jerawat halus pada umumnya
Kenampakkan herpes seperti benjolan yang disebabkan oleh tersumbatnya kelenjar keringat.
Biasanya benjolan tersebut tidak akan hilang dalam beberapa hari, terasa nyeri dan mudah menyebar.
2.Lepuh
Gejala yang paling umum saat kamu mengalami kondisi lepuh pada area genital atau rektum.
Benjolan kecil tersebut bisa pecah dan mengeluarkan cairan dan menyebabkan penyebarannya bertambah luas.
( BACA JUGA :Penampilan Kasual Rossa dengan Ripped Denim ala Anak Millennials Cute Abis!)
3.Demam yang tidak teratur
Timbulnya herpes ditandai dengan demam .
Kamu harus bisa membedakan demam akibat flu dengan herpes.
Jika kamu merasa sedang tidak flu dan malah memiliki gejala herpes seperti benjolan atau luka, kamu dianjurkan untuk segera memeriksakan diri.
( BACA JUGA :Mobil Pemudik Tak Kuat Menanjak di Tol Salatiga - Surakarta, Polisi Pun Berikan Klarifikasi)
4.Terdapat benjolan dileher atau ketiak
Wabah herpes genital pertama kali dikaitkan dengan pembengkakan kelenjar getah bening terutama di bagian leher kamu.
Ketika tubuhmu mencoba melawan virus tersebut, maka reaksi dari perlawanan itu berupa benjolan di leher atau ketiak. (*)