Grid.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) siap mengoperasikan kereta sleeper hari ini, Selasa (12/6/2018). Pengoperasian itu dilakukan setelah PT Inka menyerahkan dan mengujicobakan ke PT KAI pada 8 Juni 2018.
Rencana pengoperasian kereta sleeper sendiri pertama kali disampaikan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro pada 13 April 2018.
"Kami akan segera tes kereta sleeper ini untuk mengetahui respons pasar seperti apa," kata Edi.
Penamaan sleeper disebut Edi karena penumpangnya bisa mengatur tempat duduknya sampai ke posisi tidur.
Hal itu sama dengan bagi seat penumpang di pesawat first class yang selama ini tidak hanya bisa tidur, namun juga dilengkapi dengan fasilitas mumpuni seperti televisi, sajian makanan, dan sebagainya.
Menurut Edi, sudah waktunya masyarakat Indonesia memiliki angkutan umum mewah yang tak kalah dengan yang ada di luar negeri. Terlebih, gerbong sleeper ini hasil produksi dalam negeri.
Lantaran ditargetkan untuk digunakan saat Lebaran, PT Inka kemudian mempercepat penyelesaian empat gerbong kereta sleeper pesanan PT KAI.
"Prototipe kursinya sudah terpasang di kereta. Tinggal begitu datang semua, tinggal setting. Setelah itu pengujian laik jalan, sertifikasi, dan selanjutnya diserahkan ke PT KAI," ungkap General Manager Corporate Secretary PT Inka, I Ketut Astika, pada 8 Mei silam.
Untuk spesifikasinya, Ketut menjelaskan bahwa empat kereta sleeper berisi 72 kursi dengan rincian masing-masing kereta memiliki 18 kursi.
Ketut menambahkan, empat kereta tersebut merupakan bagian dari 10 kereta serupa pesanan PT KAI, pelanggan utama PT Inka.
10 kereta sleeper pesanan PT KAI itu memiliki dua spesifikasi. Empat kereta yang sekarang dikejar penyelesaiannya itu memiliki kapasitas 18 kursi dengan masing-masing sandaran kursi dapat dimiringkan sampai 170 derajat.
Adapun enam kereta lain adalah untuk gerbong berkapasitas 27 penumpang yang per baris kursi memiliki susunan satu kursi dan dua kursi.