(BACA JUGA: Renyahnya Pastel Kering Ebi Bumbu Kare Jadi Camilan Saat Lebaran Tiba)
(foto 3, Bentuk meriam yang digunakan dalam tradisi. sumber kompas.com)
Masyarakat yang mendiami tepian Sungai Kapuas menyambut malam takbiran dengan cara yang nggak biasa.
Mereka mengungkapkan syukur dengan membunyikan Meriam Karbit yang berukuran 6 meter.
Seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut telah menjadi ajang perlombaan.
(BACA JUGA: Gak Melempem Lagi, Simak yuk Tips Ampuh Agar Kue Kering Tetap Renyah!)
Setiap kelompok warga yang punya meriam saling membunyikan meriam yang bisa terdengar hingga radius lebih dari 3 KM, untuk selanjutnya dinilai oleh juri.
Sejarah Tradisi Meriam Karbit juga nggak kalah menarik.
Berdasarkan kisah Kesultanan Kadriah Pontianak (1771-1808), raja pertama Pontianak, Syarif Abdurrahman Alkadrie sempat diganggu oleh hantu ketika membuka lahan tempat tinggal.
Gangguan hantu tersebut akhirnya diatasi dengan bunyi Meriam Karbit menjelang adzan maghrib.
(BACA JUGA: Raffi Ahmad Promosi Film Terbarunya, Netizen Malah Fokus Ke Film Lainnya)
4. Tradisi Grebeg Syawal di Yogyakarta