Sejak itulah kegilaannya dimulai.
Pada edisi perang saudara pertama Liberia tahun 1990-an, Blahyi terkenal karena tindakan kejamnya.
Bukan hanya pasukan pemerintah saja yang ia bunuh namun masyarakat sipil juga jadi korban Blahyi.
Blahyi juga memiliki kepercayaan dan paham klenik ketika menjadi jenderal pasukan Roosevelt Johnson.
Ia sering mengorbankan manusia dalam ritual kleniknya supaya Blahyi memiliki ilmu kebal.
Korban ritualnya itu biasanya adalah para tahanan perang.
Bukan hanya itu, Blahyi juga seorang kanibal kelas berat.
Ia selalu dan selalu menyantap daging manusia, entah itu dengan direbus atau dipanggang secara hidup-hidup sebelum dimakan oleh Blahyi.
Ritual gilanya ini ia lakukan rutin dan entah berapa banyak orang yang menjadi korban kegilaan Blahyi dan ia berasumsi pengorbanan itu dipersembahkan kepada dewa yang ia sembah, Nyanbe-a-weh.
Salah satu kebiasaannya yang paling 'nyeleneh' adalah ketika maju berperang Blahyi tidak mengenakan pakaian alias telanjang.
Ia hanya memakai sepatu boot dan senjata api ditangannya.