Find Us On Social Media :

6 Fakta Tenggelamnya Kapal Motor di Makassar, Tak Punya Izin Berlayar

By Alfa Pratama, Kamis, 14 Juni 2018 | 13:37 WIB

Tim gabungan sedang mencari korban kapal penumpang yang karam di Makassar, Rabu (13/6/2018).

Grid.ID - Kapal penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Paotere, Makassar, menuju Pulau Barang Lompo tenggelam, Rabu (13/6/2018).

Informasi yang dihimpun kapal tersebut tenggelam sekitar Pukul 12.00 Wita.

Inilah fakta kejadian tenggelamnya kapal Arista yang dirangkum dari Kompas.com dan Tribunnews.

1. Bukan kapal penumpang

Kapal motor Arista sejatinya bukan kapal penumpang tetapi kapal nelayan dan dipaksakan untuk mengangkut penumpang.

Hal ini dijelaskan oleh Kepala Syahbandar Utama Makassar, Victor Viki Subroto.

Sayangnya pada saat kejadian kapal mengangkut penumpang yang telah berbelanja keperluan Lebaran ke Makassar.

Baca juga : 4 Fakta Terkait Tenggelamnya Speedboat Rombongan Polres Labuhanbatu

2. Kapal tidak punya izin berlayar

KM Arista juga berangkat tanpa izin regulator dan tidak memiliki Surat Pertunjuan Berlaya.

"Kapal tersebut berangkat tanpa Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dan berangkatnya tanpa sepengetahuan kami selaku regulator di Pelabuhan," ujar Kepala Syahbandar Utama Makassar, Victor Viki Subroto.

3. Tak ada manifes penumpang

Kepala Syahbandar Utama Makassar, Victor Viki Subroto menjelaskan kapal tersebut tenggelam di tengah perjalanan dari Pelabuhan Paotere, Makassar, menuju ke Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Sangkarrang, Makassar.

"Kami tidak tahu berapa kepastian jumlah penumpang yang diangkut oleh kapal tersebut karena tidak adanya manifest. Namun demikian, kami terus melakukan pencarian korban kapal tersebut yang belum ditemukan," ujar Kepala Syahbandar Utama Makassar, Victor Viki Subroto.

Berdasarkan keterangan saksi, kapal yang berlayar ke Pulau Barrang Lompo tersebut memuat 40 orang lebih.

Baca juga : Kisah Sedih Keluarga Korban Kapal Karam di Makassar, Anaknya Hilang Bersama Sepeda Barunya

4. Dihantam ombak besar

Menurut Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani, kapal karam sekitar 5 mil dari Pelabuhan Rakyat Paotere.

Saat dihantam cuaca buruk, kapal langsung terbalik.

“Keterangan dari Raudah (istri nahkoda Kila) yang juga merupakan penumpang perahu tersebut, saat meninggalkan Pelabuhan Paotere sekitar 5 mil dari Pelabuhan Paotere, KM Arista dihantam angin dan ombak besar yang mengakibatkan terbalik hingga tenggelam,” tuturnya.

Baca juga : 9 Selebriti Korea Ini Turut Peringati 4 Tahun Tragedi Tenggelamnya Kapal Feri Sewol

5. Korban jiwa terus bertambah

Kapal nelayan KM Arista tenggelam di perairan Makassar.

Saat pencarian awal, ada 8 orang lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Hingga Kamis (14/6/2018) siang, korban meninggal dunia bertambah menjadi 15 orang.

Dua dari delapan korban yang hilang dalam kecelakaan karamnya kapal nelayan di perairan Makassar ditemukan meninggal.

Dua korban tersebut yakni Soraya (6) dan Indriani (7).

Baca juga : Lagi, Remaja Wanita di Gowa Lakukan Penganiayaan Terhadap Gadis Muda, Videonya Pun Viral

Korban yang meninggal dunia maupun selamat dievakuasi ke tiga lokasi yakni di RS TNI AL Jala Ammari, RS Akademis, dan Pulau Barrang Lompo.

Banyaknya korban, karena kapal ini adalah kapal nelayan yang tidak dilengkapi alat keselamatan seperti pelampung dan lainnya.

Hingga saat ini tercatat 24 orang selamat.

Baca juga : 8 Film yang Tayang Selama Libur Lebaran 2018, Jangan Kelewatan Ya!

6. Upaya pencarian

Tim gabungan kembali mengerahkan dua kapal motor milik Basarnas untuk mencari 6 korban lainnya.

Dibantu dua kapal rakit bermotor mereka menyisir lokasi titik tenggelamnya kapal.

Tim berangkat dari dermaga Pelabuhan Rakyat Paotere.

Tim gabungan terdiri dari SAR Unhas, SAR UNM, BPBD Makassar, Damkar, Kepolisian, KPLP, PMI, Basarnas, TNI AL, dan tim penyelam turun melakukan penyisiran di lokasi kejadian kapal tenggelam tersebut. (*)

Baca juga : Ada Mobil Tak Kuat Menanjak, Jasa Marga Ungkap Fakta Jalur Fungsional Salatiga - Kartasura