Laporan Wartawan Grid.ID, Rini Listia
Grid.ID - Saat merayakan hari Lebaran banyak wanita yang mulai cemas dengan kenaikan berat badannya.
Pasalnya momen Lebaran selalu identik dengan berkumpul bersama keluarga dan menyantap hidangan lezat yang beraneka ragam.
Menu makanan Lebaran di Indonesia memang selalu identik dengan bahan makanan yang mengandung kolesterol dan lemak.
(BACA JUGA: Raisa Andriana Ungkap Hal yang Paling Dinantikannya Jelang Lebaran)
Seperti rendang daging, opor ayam, bebek, dan makanan bersantan lainnya.
Belum lagi banyak sekali camilan hidangan manis serta kue kering pelengkap Lebaran.
Nah, dengan begitu sudah pasti berat badan akan naik drastis.
Berikut Stylo Grid.ID telah merangkum artikel dari laman Livestrong untuk mencegah berat badan naik setelah Lebaran.
(BACA JUGA: Kenekatan Presiden Indonesia Berkunjung ke Bosnia Saat Negara Itu Dilanda Perang Hingga Diintai Oleh Sniper Serbia)
Yuk ikuti beberapa langkah ini.
1. Sarapan
Jangan lupa untuk sarapan di pagi hari yaa, meski ibadah puasa sudah berakhir.
Survei yang dilakukan oleh University of Colorado pada 2001 menunjukkan, sebanyak 78% pelaku diet yang berhasil selalu makan di pagi hari.
2. Waspada dengan porsi makan
Meski sudah bisa makan bebas saat lebaran, pastikan kamu tetap bisa mengontrol jumlah porsi makan.
Kamu dapat mrmilih sayuran hijau dan buah-buahan segar yang sehat untuk tubuh.
(BACA JUGA: Temui Donald Trump di Singapura, Benarkah Kim Jong Un Sengaja Pakai Sepatu Hak Tinggi?)
3. Banyak beraktivitas
Lakukan gerakan olahraga yaa saat momen Lebaran ini.
Kamu juga dapat berolahraga dengan cara menonton gerakan aerobik di media sosial loh.
Jadi, nggak ada alasan untuk tidak berolahraga ya.
(BACA JUGA: Agar Tak Cepat Basi, Yuk Simpan Ketupat Dengan Cara Cerdas Berikut Ini)
4. Hitung jumlah kalori
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kaiser Permanent Center for Health Research, menghitung jumlah kalori sangat penting bagi pelaku diet.
Dengan memiliki daftar jumlah kalori yang kamu makan, akan membantu untuk lebih memahami berapa jumlah kalori yang sebenarnya dibutuhkan. (*)