Find Us On Social Media :

Kerap Dijumpai Kasus Ular Makan Manusia, Benarkah Pulau Sulawesi Merupakan Kerajaan Ular?

By Dewi Lusmawati, Minggu, 17 Juni 2018 | 15:18 WIB

Wanita dimakan ular Piton

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID- Wa Tiba ( 54), warga lorong Gea, Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna ditemukan tewas di perut ular sanca sepanjang tujuh meter.

Dia terakhir kali pamit kepada anaknya untuk pergi ke kebun pada Kamis (14/6/2018) sekitar pukul 19.00 Wita.

Namun, keluarga yang menunggu sampai sebelum shalat Id pada keesokan harinya tidak kunjung menerima kabarnya.

Warga Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, masih cemas pasca-kejadian ular sanca memangsa seorang wanita bernama Wa Tiba (54).

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Desa Persiapan Lawela, Faris, mengatakan, pihaknya telah mengimbau warga untuk sementara tidak mengunjungi kebun atau melintasi lokasi kejadian perkara.

Imbauan itu cukup beralasan lantaran lokasi kebun warga sangat berdekatan dengan goa yang diduga menjadi sarang ular.

BACA: 5 Penyebab Ular Telan Manusia di Sulawesi Menurut Panji Si Petualang

"Warga masih waspada, saya juga ingatkan warga kalau mau masuk kebunnya jangan sendiri atau jangan ke kebun pada malam hari," ungkap Faris saat dihubungi via telepon seluler, Sabtu (16/6/2018).

Faris, mengatakan, lokasi ditemukan almarhum selama ini diduga sebagai sarang ular.

Dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com, lokasi tersebut sebelumnya merupakan permukiman pertama warga setempat.

Hingga akhirnya mereka pindah satu kilometer di Desa Persiapan Lawela saat ini.

Warga memilih pindah karena lokasi didominasi bebatuan dan tidak ada sumber air.

"Lokasinya tebing dan berbatu ditambah tidak air, jadi warga pindah di lorong gea tempat tinggal sekarang.

BACA: Nahas, Seorang Wanita Tewas Setelah Ditelan Ular Sanca 8 Meter

Dulu memang tempat sembunyinya ular, cerita-cerita orang tua dulu ular bisa dikendalikan dan mereka disembunyikan jauh dari tempat tinggal warga," ungkapnya.

Sebelumnya, kasus ular memakan manusia juga terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat.

Yakni pada tahun 2017 yang lalu.

Ular piton raksasa memangsa petani sawit bernama Akbar (25) saat tengah memanen kelapa sawit.

Korban tewas ditelan binatang buas yang dikenal bernama ular piton (Pythonidae) atau sanca kembang itu.

"Hasil panen sawitnya terhambur, mungkin ini diserang dari belakang ulang," kata warga Mamuju Tengah, Satriawan, kepada Tribunsulbar.com, Selasa (28/3/2017).

BACA: Melintas di Tol Cipularang, Dua Pengemudi Meninggal Dunia di Hari Lebaran

Jasad Akbar ditemukan utuh di perut ular yang ditangkap warga di kebun sawit korban, Desa Salubiro, Kecamatan Korossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Senin (27/3/2017).

Ular memangsa mulai kepala hingga kaki Akbar.

Posisi kaki korban di lambung ular lebih dekat rongga mulut ular.

Sebaliknya, kepala mayat sejurus kloaka ular atau searah ekor.

Celana pendek dan kaos yang dikenakan Akbar juga masih utuh ditelan ular.

Kondisi mayat terlihat demikian setelah warga membelah ular piton tersebut.

BACA: Pamit Berkebun dan Menghilang Selama 14 Jam, Seorang Ibu di Sulawesi Tenggara Ternyata Dimakan Ular Piton

Korban meninggalkan rumah menuju kebun sawitnya, Minggu (26/3/2017) sekitar pukul 09.00 wita.

Namun, tak kunjung kembali hingga keesokan harinya (Senin).

Keluarga dan warga pun mencari keberadaan Akbar.

Saat pencarian sekitar pukul 22.00 Wita, warga setempat menemukan seekor ular piton di kebun milik korban.

Heran melihat ular berperut buncit, warga kemudian menangkap ular tersebut.

Setelah perut ular dibelah, warga kaget bukan main, ternyata ada Akbar ada di perut ular dan sudah meninggal dunia.

BACA: Biasa Tampil Seksi Terbuka, Kylie Jenner Kenakan Busana Tertutup dari Kulit Ular yang Super Mewah!

"Ditemukan di lokasinya (kebunnya) kasihan," kata Satriawan, pemuda yang turut mencari Akbar.

"Awalnya ini Akbar berangkat dari rumahnya untuk pergi memanen sawitnya, setelah tidak kembali ke rumahnya dicari di kebunnya," Satriawan menambahkan.

Dikutip dari Intisari, terlepas dari kedua kasus ular memakan manusia, beberapa kalangan meyakini Pulau Sulawesi adalah kerajaan bagi ular piton.

Terlebih wilayah Sulawesi Barat.

Berdasarkan data Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Polhut Sulbar, Sulbar merupakan salah satu wilayah habitat Ular Piton terbanyak di Indonesia.

“Memang di Sulbar banyak apalagi wilayah Mamuju, bahkan Sulbar memiliki kuota perdagangan sekitar 1.000 per tahun khusus ular sanca atau piton,” jelasnya.

BACA: Ular ini Kepalanya Sudah Dipenggal, Tapi Masih Sanggup Gigit Seorang Pria di AS

Ia menuturkan, ular sanca atau piton, belum dilindungi, sehingga hampir diseluruh wilayah Sulbar, utamanya di wilayah Mamuju sering terjadi penangkapan.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan hampir disemua rawah dan kanal-kanal di Mamuju ditempati Buaya.(*)