Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID - Kecil-kecil cabe rawit.
Tampaknya ungkapan ini cukup cocok untuk disematkan pada seekor nyamuk.
Pasalnya dari tubuhnya yang kecil bisa menyebabkan berbagai macam penyakit berbahaya bagi manusia.
Mulai dari malaria, demam berdarah dan demam kuning merupakan beberapa penyakit yang sudah banyak merenggut jutaan nyawa setiap tahunnya.
(BACA JUGA: 4 Fakta Tentang Kafein, Salah Satunya Bermanfaat untuk Kesehatan Bayi loh!)
Hal ini diungkapkan sendiri oleh organisasi kesehatan dunia WHO.
Selain beberapa penyakit populer yang sudah disebutkan, ternyata ada beberapa penyakit berbahaya lain yang bisa disebabkan oleh gigitan seekor nyamuk.
1. Zika
Kamu mungkin belum pernah mendengar tentang virus ini hingga tahun 2016.
Tahun 2016 silam, CDC mengeluarkan peringatan terhadap traveller yang melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang terkontaminasi virus ini.
Virus zika dikaitkan dengan mikrosefali, di mana virus ini bisa menyebabkan cacat lahir pada seorang bayi.
Cacat tersebut di mana kepala bayi akan berukuran lebih kecil dari ukuran normal.
Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
(BACA JUGA: Cara Atasi Masalah Konstipasi Selama Kehamilan, Bumil Wajib Tahu nih!)
2. West Nile
Virus ini ditemukan di seluruh Amerika Serikat.
80 persen orang yang terinfeksi virus ini tidak memiliki gejala atau penyakit apapun.
Jika ada infeksi, gejalanya hanya berupa demam, sakit kepala dan badan terasa sakit.
Tubuh biasanya melawan virus itu sendiri tanpa pengobatan.
Untuk beberapa kasus, virus ini bisa mengancam jiwa karena menyebabkan ensefalitis dan meningitis.
(BACA JUGA: 4 Manfaat dari Minyak Grapefruit, Salah Satunya Berguna untuk Kesehatan Rambut loh)
3. DBD endemik
Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian di daerah tropis dan subtropis.
Sekitar 2,5 miliar orang berisiko untuk terkena DBD ini.
4. Chikungunya
Virus ini juga berasa dari nyamuk Aedes aegypti.
Gejalanya bisa berupa demam mendadak, sakit kepala, dan nyeri sendi yang bisa bertahan selama bertahun-tahun.
(BACA JUGA: Gaya Fashion Berkelas Keluarga Uya Kuya Saat Habiskan Libur Lebaran di Amerika, Lihat yuk!)
Virus ini paling sering ditemkan di Afrika dan Asia, dan sayangnya sulit untuk mencegah atau mengubah chikungunya. (*)