Grid.ID - Peristiwa mengerikan menimpa seorang ibu rumah tangga bernama Wa Tiba (54) asal Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Ia tewas ditelan ular piton sepanjang delapan meter di kebun miliknya.
Tragisnya korban ditelan secara hidup-hidup oleh ular piton tersebut.
Kejadian ini lalu mengundang perhatian publik tanah air.
BACA : Tajir Melintir, Raja Thailand Terima Warisan Harta Senilai Rp 442 Triliun
Lantas kenapa ular piton bisa memangsa manusia yang jelas-jelas merupakan urutan teratas dalam rantai makanan?
Seorang pakar herpetologi (ilmu tentang binatang reptil dan amfibi) Djoko Tjahjono Iskandar dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membeberkan fakta tentang insting ular piton dalam berburu mangsanya.
Menurut Djoko, mangsa atau korban tidak menyadari keberadaan ular piton disana.
Hal ini lantaran sifat ular piton yang diam dan menunggu mangsanya secara senyap sebelum disergap sembari melilitkan tubuhnya kepada korbannya.
"Biasanya kejadiannya terjadi setelah Magrib, waktu-waktu satwa buas mencari mangsa. Teknik berburunya yaitu digigit dan langsung dibelit sehingga korban tidak dapat bernafas dan tulang-tulangnya remuk. Setelah meninggal baru ditelan pelan-pelan," terang Djoko seperti dikutip dari Tribun Jatim 29 Maret 2017 silam.
Djoko mengatakan bahwa habitat ular piton memang berada di kebun dan persawahan pinggir hutan.
Meski ular piton memiliki tubuh besar namun gerakannya sangat gesit dan cepat.
Bahkan mangsanya yang memiliki kecepatan dalam bergerak bisa ia kalahkan dengan mudah.
"Monyet, babi, kijang, dan rusa saja bisa tertangkap dan dimangsa, apalagi manusia yang lamban dan kurang awas dengan keadaan sekitar," imbuh Djoko.
BACA : 10 Negara Teraman di Dunia dan Indonesia Salah Satunya, Cek Urutan Nomor Keberapa
Liar dan ganas! tidak ada cara lain bagi manusia dalam melawan piton selain menggunakan senjata.
Djoko juga mewanti-wanti agar warga yang memang kesehariannya berkebun atau tinggal disekitar kawasan hutan agar ditemani ketika pergi beraktifitas disana.
Hal ini dilakukan jika diserang ular segera mendapat pertolongan saat itu juga.
"Cara menghindari jangan sendiri di hutan setelah Maghrib. Harus dalam rombongan minimal 3-5 orang," kata Djoko.
Atau cara yang paling aman ketika sudah melihat ada ular segera pergi menjauh dari tempatnya berada.
Sejatinya manusia bukan bagian dari 'daftar mangsa' ular piton.
Akan tetapi jika kebetulan ular piton menemui manusia ketika berburu mangsa maka petaka bisa saja terjadi.
Meskipun begitu kelestarian reptil ini haruslah tetap dijaga karena keberadaannya amat penting dalam urutan rantai makanan.(*)