Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami
Grid.ID - Saat orangtua bercerai, akan meninggalkan bekas psikis yang nggak sederhana nih untuk si buah hati.
Akan sulit untuk beberapa anak memahami keputusan berpisah yang dipilih orangtua mereka.
Banyak pendapat mengatakan, anak akan jadi korban dari perceraian orangtua.
Ya di lain sisi itu bisa saja benar karena bagi beberapa anak nggak jarang akan menganggap diri mereka lah yang bersalah atas keadaan itu.
(BACA JUGA: 7 Mimpi yang Sering Banget Kita Alami, Ternyata Ini Artinya Secara Ilmiah!)
Dilansir dari Kompas.com, meskipun dampak psikologis anak terlihat jelas dan jadi konsekuensi bagi orangtua yang bercerai, tapi dengan beberapa tips yang sudah Grid.ID rangkum ini semoga bisa membantu kamu menghadapi si buah hati.
1. Yakinkan anak dia akan selalu dicintai
Ketika salah satu orangtua berhalangan menjenguk si buah hati, bisa jadi anak sering menyalahkan diri sendiri.
Mereka akan berpikir, andai saja mereka jadi anak yang lebih baik tentu perceraian orangtuanya tak terjadi.
”Hasilnya, kepercayaan diri si anak menurun," kata Edward Teyber, Profesor psikologi di California State University, San Bernadino, dan penulis buku Helping Children Cope With Divorce.
Nah tugas kita sebagai orangtua yaitu meyakinkan anak bahwa mereka adalah anak yang baik, dan akan selalu dicintai.
Yakinkan bahwa perceraian bukan karena mereka, melainkan keran pilihan orangtua sendiri.
(BACA JUGA: Anak Pertama Lebih Pintar dari Adik-adiknya, Fakta Atau Mitos ya?)
2. Jangan menutupi keadaan
Orangtua kadang bersikap menutupi keadaan mantan pasangannya, dan jangan salah, terkadang anak bisa mengetahuinya loh.
Misalnya, orangtua nggak bisa mengunjungi anak karena alasan flu, tapi di hari yang sama, orangtua bisa ke kantor dan menjalani rapat.
Seorang pencipta program terapi perceraian Sandcastles dan penulis buku Helping Your Kids Cope With Divorce the Sandcastles Way, M. Gary Neuman mengatakan, "Kamu tak perlu membela, atau menutupi kondisi mantan pasanganmu kepada anak."
“Biarkan anak mengekspresikan kekecewaannya kepada ayahnya (atau ibunya) karena ingkar janji,” kata terapis keluarga M. Gary Neuman.
(BACA JUGA: Pulau Sempu Nan Eksotis, Pilihan Wisata Saat Libur Tiba!)
3. Jangan bertengkar di depan anak
Penelitian membuktikan, anak yang melihat langsung pertengkaran orangtua akan lebih sulit beradaptasi dengan kondisi baru, dibanding anak yang orangtuanya yang tidak berkelahi di depan mereka.
4. Ciptakan lingkungan yang sehat bagi anak
Kalau kamu merasa kesusahan membagi waktu pasca perceraianmu untuk merawat buah hati 24 jam, kamu bisa minta bantuan orang terdekat atau keluarga yang percaya untuk membantu mengasuh anakmu sehari-hari.
Terutama di masa baru bercerai, dan anak masih terguncang.
Kehadiran mereka akan menambal peran orangtua yang “hilang” dalam keseharian anak.
(BACA JUGA: Kemunculan Buaya Diperairan Ancol, Seperti Ini Kabar Terkininya)
Plus, membantu kamu dalam melewati masa duka.(*)