Panjang relatif kedua jari ini ditentukan menjelang akhir trimester pertama kehamilan.
Penelitian ini menemukan anak-anak yang terpapar kadar hormon yang lebih tinggi dalam rahim akan lebih sedikit berbagi apa yang mereka punya.
BACA Bocah 5 Tahun di Thailand Mati Lemas Akibat Terkunci di Dalam Mobil Selama Berjam-jam
Dalam jurnal Scientific Reports, para peneliti tidak dapat mengonfirmasi mengapa hal ini bisa terjadi.
Namun, mereka percaya itu mungkin terjadi karena menahan sumber daya dari orang lain (tidak membagikan apa yang mereka punya) dianggap sebagai strategi yang kompetitif dan maskulin.
Berbagi dianggap lebih feminin.
Studi juga menunjukkan kadar testosteron yang tinggi di dalam rahim dapat menyebabkan peningkatan risiko ADHD (gangguan pemusatan perhatian).
Selain itu, tingginya kadar testosteron juga menyebabkan peningkatan sindrom Tourette dan autisme.
Sementara jika kadar testosteron rendah, maka dikaitkan dengan penyakit yang lebih umum terjadi pada wanita, misalnya kecemasan dan depresi.
Peneliti mengukurnya dengan cara meletakkan tangan pada permukaan yang datar, telapak tangan menghadap ke atas, dan meluruskan jari-jari.
Seorang peneliti kemudian mengukur panjang jari telunjuk dan jari manis di kedua tangannya.
Pengukuran ini harus diambil dari bagian tengah lipatan antara jari dan telapak tangan hingga ujung jari. (*)