Find Us On Social Media :

Yuk Lebih Dekat dengan Amalia Usmaianti, Dokter Muda yang Bertugas di Pedalaman Papua!

By Esti Ayu Hutami, Rabu, 20 Juni 2018 | 12:01 WIB

Amalia Usmaianti, dokter muda yang bertugas di Papua

Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami

Grid.ID - Wanita muda berusia 28 tahun bernama Amalia Usmaianti, memang lagi menarik perhatian netizen nih beberapa waktu ini.

Hal ini karena ceritanya tentang pengalaman menjadi dokter muda di Papua.

Yap! melalui Facebook, Amalia menceritakan jarak belasan kilometer yang harus ditempuhnya saat menangani warga yang membutuhkan pertolongan.

Melansir dari kompas.com, dokter muda lulusan Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang saat ini bertugas di Puskesmas Ninati, pedalaman Boven Digoel, Papua ini sedang mengikuti program Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan dan ditugaskan selama 2 tahun.

( BACA JUGA :Lagu Missing You Sukses, Kecemasan Member BTOB Sedikit Berkurang)

Ia dengan 6 rekannya yang lain bertugas sejak Mei 2017 lalu.

Amalia sebagai dokter umum, dan 6 rekannya merupakan perawat, bidan, ahli kesehatan lingkungan, ahli gizi, analis kesehatan, dan apoteker.

Grid.ID sudah merangkumnya nih buat kamu cerita seru Dokter Muda Amalia saat bertugas di Boven Digoel, Papua, melansir dari laman Facebook pribadinya, cerita amalia ini sudah mendapat 787 likes dan 162 komentar, dan 458 shares.

( BACA JUGA :Cuma Pakai Oversized T-shirt, Tiru Gaya Fashion Hijab Zaskia Sungkar yang Tetap Modis!)

"Perjalanan dari puskesmas Ninati menuju Desa Tembutka berjarak 16 km."

"Tujuan pusling keesokan hari, awal perjalanan tidak ada keluhan, setelah jalan 7km, pasien pusing, berputar, riw fertigo +. Saya beri terapi di tengah jalan, pasien masih dibopong berjalan, 400 meteran jalan, pingsan, kami membuat tandu untuk mengangkat pasien, mau kembali ke puskesmas, jarak lebih jauh, dan hari mulai gelap, takut kemalaman dan banyak ular, jadi kami lanjut ke Desa Tembutka."

"Pasien tersebut adalah bidan tim kami, yang saya rasa saya akan sebut pasien mengingat ia adalah orang sakit, saya rasa kami hanyalah perantara, agar desa tersebut dapat dilihat oleh dunia luar, bahwa masih ada tempat yang ditinggali masyarakat Indonesia yang jauh dari kita, jauh dari alat komunikasi, yang belum ada listrik, sinyal radio dan sebagainya."

"Banyak masyarakat sakit yang dibopong keluarganya sendiri, namun mereka tidak punya alat untuk merekam kepedihan yang mereka rasakan selama puluhan tahun, sebelum ada tim Nusantara Sehat @nusantarasehat, yang menetap di desa tersebut, mereka memilih berobat ke Papua Nugini, dengan jalan kaki."

( BACA JUGA :3 Cara Unik Polisi Saat Arus Mudik Lebaran Ini, Ampuh kurangi Ketegangan Pemudik di Jalan loh!)

"Akses jalan tidak pernah ada kejelasan, masyarakat jalan berhari-hari mengantar anak sekolah, masyarakat menggendong anaknya usia 17an tahun, kakek, dan lain-lain dibawa berobat, tidak ada yang tahu, kami hanya perantara, tdak ingin dipuji dan sebagainya, cuma ingin negara tahu, di sana banyak masyarakat yang perlu diperhatakan kehidupannya." (*)