“Dalam dua tahun terakhir, dia harus pergi ke sekolah dan ini yang membuat kami benar-benar takut,” jelas ibunya.
Dari sumber asiaone, diketahui tanda lahir ini membuatnya sangat rentan terhadap melanoma ganas, kanker kulit paling berbahaya.
Seorang dokter kulit di daerahnya menyarankan agar ia melakukan cangkok kulit dan laser.
Namun, dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan, keluarga Haura tak mampu melakukan ini.
Bahkan, beberapa dokter di Irak mengatakan agar mereka harus pergi ke pusat spesialis di luar negeri.
BACA Kecanduan Main Game Merupakan Gangguan Kesehatan Mental, Begini Menurut WHO
Kondisi Haura semakin parah jika musim panas tiba karena terjadi iritasi dan gatal.
Ayah Haura sudah tua, sedang sakit dan tak punya pekerjaan, sedangkan 4 saudaranya sedang bersekolah.
Keadaan ini yang membuat mereka tak mampu untuk mengobati Haura yang menderita kondisi kulit seperti ini.
Banyak anak-anak yang menghindarinya ketika ia sedang berjalan, bahkan para tetangga menertawakannya.
Jadi, ketika saudara-saudaranya pergi ke sekolah, Haura hanya duduk dan bermain sendiri.
Lebih sedih lagi, kadang ia melihat ke cermin, mendekat, dan merasa hanya mata cokelat dan wajahnya yang tampak cantik. (*)