Find Us On Social Media :

Orantes dan Abel, Pasangan Ibu dan Anak yang Terpisah Jarak 2.300 Mil Akibat Kebijakan Baru Donald Trump

By Septiyanti Dwi Cahyani, Rabu, 20 Juni 2018 | 21:54 WIB

Orantes dan Abel, pasangan ibu dan anak yang terpisah jarak ribuan mil

Grid.ID - Seorang ibu menggambarkan kisah memilukan saat dirinya dipisahkan dari anaknya yang masih berusia delapan tahun di perbatasan AS bulan lalu.

Pasangan ibu dan anak ini dipisahkan setelah mereka menyerahkan diri ke otoritas imigrasi di Texas setelah melintasi perbatasan AS - Meksiko.

Setelah melakukan perjalanan selama satu bulan dari Puerto La Libertad, El Salvador, Orantes menceritakan kisahnya kepada Associated Press dalam wawancara yang dilakukan di penjara.

Pasangan ibu dan anak ini sekarang terpisah sejauh 2.300 mil.

Orantes dipenjara di negara bagian Washington, sementara Abel, putranya ditahan di rumah anak-anak di New York.

Mereka berdua tidak diberikan kesempatan untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya.

BACA JUGA 3 Mitos Ini Kerap Dikaitkan dengan Karakter Sosok Sagittarius, Benarkah?

Orantes dan Abel pertama kali berusaha memasuki wilayah AS melalui pelabuhan di Texas dengan mengajukan permohonan suaka di sana.

Tetapi, permohonan itu ditolak.

Di sanalah akhirnya pasangan ibu dan anak ini dipisahkan.

Suatu hari, pihak yang berwenang membawa putranya kembali kepadanya, tetapi kemudian membawanya pergi lagi.

Kepada AP, Orantes mengatakan jika ia diminta untuk mengatakan ucapan selamat tinggal kepada anaknya karena ia akan dipindahkan lagi.

Abel adalah salah satu dari ribuan anak-anak migran yang telah dipisahkan dari orangtua mereka.

BACA JUGA Syahnaz Sadiqah Mendadak Lebih Rajin Setelah Jadi Istri Jeje Govinda

Rupanya, ini merupakan imbas dari kebijakan 'zero tolerance' pemerintahan Trump.

Kebijakan ini telah berlaku sejak bulan April lalu.

Zero Tolerance adalah sebuah kebijakan yang memerintahkan agen untuk secara pidana menuntut semua orang yang secara ilegal menyeberang ke wilayah Amerika Serikat.

Sebelumnya, Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan jika mereka hanya memisahkan keluarga dengan orangtua anak atau wali hukum yang terkena tuntutan pidana.

Namun, sejak adanya kebijakan zero tolerance atau toleransi nol ini, semua migran, termasuk pencari suaka, juga menjadi prioritas untuk penuntutan pidana.

Orantes kemudian divonis bersalah atas pelanggaran ringan karena dilaporkan telah memasuki wilayah AS secara ilegal.

BACA JUGA Unggah Foto Selfie, Pakaian Aurel Hermansyah Tuai Kritikan

Mereka mengatakan jika Orantes akan dijatuhi hukuman tahanan dalam waktu yang tidak ditentukan.

Biasanya, orang-orang seperti Orantes akan dikirim ke pusat penahanan dekat perbatasan.

Orantes berharap dapat bertemu anaknya di sana.

Namun, karena pusat-pusat penahanan sudah terisi, Orantes akhirnya dipindahkan ke penjara federal di kota SeaTac, Washington yang jauhnya sekitar 2.300 mil.

Sementara itu, Abel beada dalam tahanan di rumah anak-anak di Kingston bagian utara New York.

Saudara perempuan Orantes, Maria, yang tinggal di Maryland mengajukan permohonan agar Abel dapat tinggal bersamanya.

BACA JUGA Kala Madali Bermain Pasir, Zaskia Adya Mecca Sebut Hal Mewah

Namun, lagi-lagi permohonan itu ditolak dengan alasan yang tidak jelas.

"Saya masih belum bisa berbicara dengannya (Abel).

Yang paling sulit adalah saat saya tidak bisa melihatnya", ungkap Orantes.

Menurut Matt Adams, pengacara Orantes, ibu dan anak ini tidak diperbolehkan untuk bertemu karena Orantes tidak memiliki uang.

Pihak administrasi Trump telah berulang kali mengeluarkan bantahan jika kebijkannya ini menyebabkan pemisahan keluarga.

Hingga kini, semakin banyak kelompok Partai Republik senior yang turut menyalahkan kebijakan yang dilakukan oleh presiden Donald Trump saat ini.(*)