Baca : 4 Cemilan yang Baik Dikonsumsi Setelah Berolahraga, Dijamin Nggak Bikin Gendut
Mengutip dari artikel terbitan laman Curiosity (18/6/2018), sebuah penelitian mengungkapkan bahwa media sosial sudah menjadi indikator mood dan level stress seseorang.
Eric Vanman dari University of Queensland, Australia, meneliti 128 orang pengguna aktif media sosial jejaring Facebook untuk mengetahui tingkat kepuasan hidup, level stress, dan mood mereka.
Bukan cuma dari perilaku dan aktivitas otak saja, tim peneliti juga mengambil sampel air ludah masing-masing partisipan untuk mengecek kadar hormon kortisol-nya.
Kadar hormon kortisol mampu mencerminkan tingkat stress seseorang.
Semakin tinggi kadarnya, maka semakin banyak pula produksi hormon kortisol pada tubuh.
Baca : Secara Ilmiah 5 Makanan Ini Ampuh Buat Kamu Bahagia loh, Apa Aja ya?
Dalam rangka penelitian ini, para partisipan dilarang keras untuk membuka maupun aktif dalam akun media sosial mereka dari platform Facebook.
Mereka juga diminta untuk memprediksikan kira-kira bagaimana hidup mereka 5 hari kedepan tanpa aktif di jejaring sosial Facebook.
Banyak yang mengatakan bahwa mereka akan merasa kosong akibat tidak bersosialisasi di Facebook.
Akhirnya setelah 5 hari, para partisipan ini kembali untuk 'melaporkan' apa yang mereka rasakan setelah hidup tanpa Facebook.
Mayoritas mengeluh karena kehidupan sosial mereka terhenti.