Grid.ID -Carok merupakan tradisi bertarung dengan menggunakan senjata (biasanya celurit).
Carok dan celurit laksana dua sisi mata uang.
Satu sama lain tak bisa dipisahkan.
Hal ini muncul di kalangan orang-orang Madura sejak zaman penjajahan Belanda abad ke-18 M.
Carok merupakan simbol kesatria cara suku Madura dalam mempertahankan harga diri dan "keluar" dari masalah yang pelik yang sangat esensial seperti saat kehormatan diinjak-injak dan dicemarkan.
Baca juga : 5 Fakta Kehidupan Rika Karina, Wanita Korban Pembunuhan yang Dibuang Dalam Kardus
Namun, jika carok menimbulkan korban jiwa, maka tindakan ini sudah dikategorikan sebagai tindakan melawan hukum.
Hal ini terjadi di Krian, Sidoarjo, Jawa Timur.
Carok terjadi antara MF (15), siswa SMP asal Krian dengan Rachmat Nur Habib (18), warga Balongbendo, Sidoarjo.
Rachmat Nur Habib tewas dalam peristiwa duel satu lawan satu di depan Toko Sumber Rejeki di Jalan Imam Bonjol Krian, Sidoarjo, (19/6/2018)sekitar pukul 23.30 WIB.
Korban tergeletak bersimbah darah dengan beberapa luka bacok di punggung dan luka pukulan benda tumpul di bagian kepala.
Baca juga : Terungkap Pelaku Pembunuhan Wanita di Kamar Mandi Gereja, Ditangkap Kurang Dari 7 Jam
Inilah fakta-fakta kronologi kejadian yang dihimpun oleh Grid.ID.
1. Pemicu kejadian
Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji, pemicu awal peristiwa ini karena masalah cewek.Korban cemburu kepada tersangka karena dianggap sedang dekat dengan pacar korban bernama Als.
2. Korban menantang pelaku
Melalui pesan di ponsel, korban menantang pelaku untuk duel carok di sebuah gang di Krian.Pelaku yang baru naik kelas 8 ini menerima tantangan itu. Ia mempersiapkan diri dengan membawa sebilah pedang yang panjangnya sekitar 30 sentimeter.3. Adu mulut dan duel satu lawan satuPelaku dan korban akhirnya bertemu di depan Toko Sumber Rejeki pada pukul 23.30 WIB.Korban datang bersama seorang temannya mengendarai sepeda motor, sementara pelaku sendirian sudah berada di lokasi.Mereka sempat adu mulut dan langsung duel satu lawan satu. Merasa kalah, pelaku mengeluarkan pedangnya dan membacok punggung korban.Baca juga : Pelaku Begal yang Membuat Resah di Brebes Akhirnya Dibekuk, Salah Satu Pelaku Bertato Hello Kitty4. Pelaku menyerang korban tanpa ampunMerasa terserang, korban berlari ke jalan raya dan dikejar oleh pelaku. Di lokasi kejadian, pelaku kembali menghujamkan senjata tajamnya mengenai punggung dan dada korban.Beberapa warga di sana sempat melerai perkelahian itu.
Pelaku meninggalkan korban yang sudah tereletak bersimbah darah.
Baca juga : Terungkap, Inilah Pesan dari Pelaku Pembunuhan Wanita yang Mayatnya Dimasukkan Dalam Boks
5. Pelaku ditangkap
Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji yang dikutip Tribun Jatim, pelaku ditangkap di rumah kontrakannya di Krian.
Pelaku, MF, adalah siswa kelas 7 yang baru naik kelas 8 di sebuah SMP Negeri di Krian.
Sehari-hari, remaja ini tinggal bersama orang tuanya di sebuah rumah kontrakan di Ngingas Barat, Krian, Sidoarjo.
6. Barang bukti
Selain tersangka, dalam penangkapan ini polisi juga mengamankan barang bukti berupa pedang yang panjangnya sekitar 30 centimeter.
Benda ini yang dipakai pelaku untuk menghabisi korban.
Baca juga : Bersenjatakan Kursi dan Payung, 3 Tetangga Terlibat Perkelahian Sengit
7. Pelaku di bawah umur
Karena usianya masih di bawah umur, pelaku yang dijerat dengan pasal 351 KUHP juga mendapat perlakuan khusus.
Pelaku diproses dengan sistem peradilan anak.
"Tapi tidak dikenakan undang-undang perlindungan anak, karena korbannya sudah dewasa," sambung Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris.
8. Pelaku ketakutan
Saat menjalani pemeriksaan di Polresta Sidoarjo, Kamis (21/6/2018), pelaku merasa ketakutan.
"Saya benar-benar ketakutan. Tidak menyangka dia tewas akibat peristiwa itu. Sekarang saya takut, sungguh takut," ujar kata MF (15), yang dikutip Tribun Jatim. (*)
Baca juga : Tabrak Lari Hingga 3 Orang Meninggal Dunia, Warga Kejar Pengemudinya Hingga Sidoarjo