Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta R
Grid.ID – Kafein sepertinya sulit untuk dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Beberapa orang bahkan tidak bisa lepas dari bahan satu ini.
Biasanya kafein ditemukan pada beberapa minuman seperi kopi atau teh.
Banyak mitos yang menyebutkan bahwa saat hamil, wanita tidak disarankan minum minuman dengan kadar kafein.
(BACA JUGA: Ramah Untuk Lambung, Menu Ini Bisa Menjadi Pilihan Bagi Penderita Mag, Intip yuk!)
Kini telah ada penelitian yang menghubungkan antara konsumsi kafein saat hamil dengan risiko obesitas pada bayi yang dilahirkan.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Dilansir Grid.ID dari laman Prevention berikut penjelasannya.
Sebelum menemukan fakta ini, para peneliti melakukan riset terhadap 51 ribu wanita dan bayi mereka.
(BACA JUGA: Pakai Cat Kuku Bisa Pengaruhi Keseimbangan Hormon Hingga Masalah Berat Badan, Masa sih? Kepoin yuk!)
Penelitian ini dilakukan di Norwegia antara tahun 1999 sampai 2008.
Di mana para ibu melaporkan asupan kafein mereka dalam 22 minggu kehamilan dan pertumbuhan bayi mereka juga dicatat sebanyak 11 kali.
Kemudian para peneliti mengelompokkan anak-anak dengan paparan kafein selama dalam kandungan.
Di mana paparan kafein kurang dari 50 miligram per hari dikategorikan sebagai paparan rendah, 50-199 miligram dianggap rata-rata, 200-299 miligram adalah tinggi dan lebih dari 300 miligram adalah sangat tinggi.
(BACA JUGA: 14 Hal Ini Akan Terjadi Pada Tubuh Manusia Setelah Meninggal)
Sementara hasil untuk keterkaitan asupan kafein ibu selama mengandung dengan bayi yang terlahir obasitas adalah pada mereka yang mendapat paparan kafein sebanyak lebih dari 50 miligram per hari.
Bayi yang mendapat paparan kafein lebih dari 50 miligram per hari memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terlahir lebih besar dari bayi pada umumnya.
Meskipun risikonya hanya sekitar 1 pon lebih besar namun anak dengan risiko kelebihan berat badan ini akan tetap memiliki berat tubuh yang lebih daripada anak usia sebayanya.
Jadi, hati-hati dalam menjaga asupan saat hamil ya. (*)