Find Us On Social Media :

Jadi Utusan Khusus Badan Pengungsi PBB, Ini Ungkapan Angelina Jolie dalam Surat yang Berjudul: 'A Letter From Mosul'

By Maria Andriana Oky, Jumat, 22 Juni 2018 | 12:35 WIB

Jadi Utusan Khusus Badan Pengungsi PBB, Ini Ungkapan Angelina Jolie dalam Surat yang Berjudul: 'A Le

Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky

Grid.ID - Mosul merupakan salah satu kota yang pernah dikuasai oleh kelompok ISIS.

Mosul Barat pernah dikuasai oleh ISIS selama tiga tahun.

Angelina Jolie menjadi salah satu aktris Hollywood yang dipercaya menjadi utusan khusus Badan Pengungsi PBB, UNHCR untuk mengunjungi Mosul di Irak.

Kunjungan Angelina Jolie ke Mosul dilakukan pada hari Minggu, 17/6/2018 lalu.

(BACA JUGA:  5 Perawatan Kulit yang Bisa Dilakukan dengan Menggunakan Buah Labu Kuning)

Dari sana ia menyerukan upaya lanjutan yang bertujuan untuk mencegah konflik di masa depan dan menyoroti penurunan tajam pendanaan dibandingkan tahun lalu.

Kunjungan ini adalah kali kelima bagi Angelina Jolie bersama Badan Pengungsi PBB, UNCHR.

Melansir dari laman huffingtonpost, Angelina Jolie mengungkapkan pengalaman pribadinya saat berada di Mosul.

Ia menuliskan kisahnya dalam surat yang berjudul A letter from Mosul.

(BACA JUGA: JYP Entertainment Segera Debutkan Girlband yang Anggotanya Berasal dari Jepang)

Inilah isi dari surat yang dibuat oleh Angelina Jolie, berjudul A Letter from Mosul.

"Setahun setelah pembebasan, sebagian besar kota Mosul masih didominasi oleh banyak reruntuhan.

Pertempuran untuk merebut kembali kota Mosul menjadi pertempuran terbesar dan terlama sejak perang dunia II berakhir.

Banyak warga sipil yang tewas dan sebagian besar kota Irak dihancurkan menjadi puing-puing.

Di jalan-jalan kecil kota ini terlihat sejumlah keluarga yang terlihat sedang membersihkan puing-puing bangunan rumah mereka dengan tangan kosong.

(BACA JUGA: Ditinggal Member BIGBANG Wamil, Seungri masuk girlband BLACKPINK?)

Satu hal yang lebih buruk dari pemandangan tersebut adalah kehancuran dan kesedihan mendalam dari perasaan mereka yang tidak bisa dilihat.

Ada seorang pengungsi yang mendekati saya, ia bercerita sambil menangis bagaimana dirinya dicambuk oleh militan ISIS.

Ada juga seorang anak yang menceritakan bagaimana ia melihat seorang pria dibunuh di depan jalan rumahnya.

Kisah lain datang dari orang tua yang kehilangan putri mereka karena tidak bisa mendapat perawatan medis setelah putrinya dihantam oleh mortir hingga tulangnya patah.

(BACA JUGA: Dikira Tewas Terbakar, Seorang Pemuda Akhirnya Pulang Setelah 3 Hari Pergi Tanpa Kabar)

Saya bertanya pada diri sendiri, bagaimana jika kejadian ini menimpa negara saya?

Apakah pemulihan di kota Mosul ini bisa sama seperti dengan pemulihan bangsa Eropa setelah perang dunia II yang dibanjiri dengan banyak bantuan?

Ketidakadilan ini dan penderitaan ini tidak mungkin bisa diukur.

Bagi orang-orang yang selamat, pengalaman ini menjadi kenangan buruk yang tidak bisa dilupakan.

Kesenjangan antara apa yang pantas mereka dapatkan dengan seberapa cepat dunia melupakan sangat mengejutkan.

(BACA JUGA: Saat Cuaca Berawan, Masih Perlu Menggunakan Tabir Surya Nggak ya?)

Di Mosul saya berdiri di titik awal sebuah kegagalan, tapi tempat ini juga membuat saya mewakili kapasitas manusia untuk bertahan dan bangkit kembali.

Saya memikirkan seorang ayah yang saya temui dan kegembiraan tentang kedua putrinya yang masih muda sekarang sudah bisa bersekolah.

Tidak ada akan ada simbol kemenangan yang lebih mendalam daripada setiap gadis Mosul yang bisa kembali bersekolah dan berhasil.

Mereka tidak meminta apapun dari saya, mereka sangat kuat.

Alangkah baiknya kita sama-sama kembali membangun kota ini untuk kembali bangkit dari kehancurannya sebagai tanggung jawab bersama."

(BACA JUGA: Maia Estianty Hadiri Royal Ascot, Acara Super Mewah yang Juga Dihadiri Keluarga Kerajaan Inggris)

Itulah surat yang ditulis Angelina Jolie, utusan khusus dari Komisi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pengungsi, pendiri dari Preventing Sexual Violence Initiative dan produser film. (*)