BACA : 5 Wanita Ini Dulunya Finalis Ratu Kecantikan, Sekarang Mereka Berprofesi Sebagai Gembong Prostitusi
Ceritanya begini, seorang putra raja Kerajaan Mempawah bernama Syarif Abdurrahman mencari tempat kediaman baru setelah sang raja mangkat pada tahun 1184 H.
Tiga bulan setelah ayahnya mangkat, Syarif bersama dengan saudara-saudaranya menaiki 14 perahu menyusuri sungai Peniti.
Dzuhur mereka sampai di sebuah tanjung, Syarif dan pengikutnya kemudian menetap disana.
Tempat itu sekarang dikenal dengan nama Kelapa Tinggi Segedong.
Akan tetapi Syarif mendapat firasat buruk mengenai tempat itu tidak baik untuk ditinggali.
Ia kemudian memutuskan untuk melanjutkan perjalanan lagi mencari tempat kediaman baru naik perahu sampai ke hulu sungai.
BACA : New World Order : Target dan Tujuan Utama Illuminati Menguasai Dunia
Sampai di hulu sungai Syarif beserta rombongan salat Dzuhur disana dan tempat itu sekarang dikenal sebagai Tanjung Dhohor.
Perjalanan dilanjutkan dan ketika menyusuri sungai Kapuas rombongan menemukan sebuah pulau yang sekarang dikenal sebagai pulau Batu Layang.
Ketika menginjakkan kaki di pulau tersebut Syarif dan pengikutnya mulai diganggu makhluk astral Kuntilanak atau Pontianak tadi.
Syarif Abdurrahman lalu memerintahkan kepada seluruh pengikutnya agar memerangi hantu-hantu itu. Setelah itu, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menyusuri Sungai Kapuas.