Dan ini dapat menyebabkan kondisi seperti infeksi saluran kemih, infeksi miss v dan ruam kulit.
(BACA JUGA : 7 Curahan Hati Keluarga Korban Kapal Sinar Bangun, Ada yang Menjadi Yatim Piatu)
Ingat, bahwa waktu standar mengganti pembalut setiap 6 jam sekali.
Sesuaikan jadwal perubahan dengan kebutuhan, tentu jika di hari-hari di mana darah yang keluar deras, akan lebih sering mengganti pembalut.
2. Bersihkan diri secara teratur
Ketika mengalami menstruasi, darah cenderung memasuki ruang-ruang kecil seperti kulit antara labia, atau kerak di sekitar pembukaan miss v.
Untuk itu, kamu harus selalu mencuci darah berlebih yang 'tersangkut' ini.
Membersihkan alat kewanitaan ini juga dapat mengatasi bau tak sedap di daerah vagina.
Jadi, penting untuk mencuci miss v dan labia (bagian yang memproyeksikan alat kelamin wanita) sebelum mengganti pembalut.
(BACA JUGA : Mengenal Alopecia Traksi, Masalah Rambut Akibat Terlalu Sering Mengikatnya)
Bila kamu tidak bisa mencuci sebelum menggantinya, pastikan untuk menghapus daerah kewanitaan menggunakan kertas toilet atau tisu.
3. Jangan menggunakan sabun atau produk kebersihan miss v
Miss v memiliki mekanisme pembersihan sendiri dengan menjaga keseimbangan bakteri baik dan buruk.
Mencuci dengan sabun dapat membunuh bakteri baik yang membuka jalan untuk terjadi infeksi.
Yang kamu perlukan adalah air hangat.
Kamu dapat menggunakan sabun di bagian luar, tetapi tidak menggunakannya di dalam miss v atau bagian vulva.
(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul : "Jaga Daerah Kewanitaan Tetap Sehat Kala Menstruasi Dengan 6 Tips Ini")