Find Us On Social Media :

Keluarga Korban Kapal Sinar Bangun dan Warga Lakukan 2 Ritual Adat di Danau Toba

By Alfa Pratama, Sabtu, 23 Juni 2018 | 13:54 WIB

Keluarga dari korban hilang KM Sinar Bangun menaburkan sesajen ke perairan Danau Toba, Jumat (22/6/2018) sekitar pukul 18.00 WIB.

Grid.ID - Sementara Basarnas dan tim gabungan melakukan pencarian korban kapal motor Sinar Bangun, keluarga korban melakukan doa dan ritual adat.

Hal ini dilakukan oleh Maria bersama dua putrinya yang melakukan ritual "Mangelek" atau memanggil roh suaminya agar timbul ke peermukaan.

Mangelek ini menggunakan beberapa lembar sirih diletakkan di pinggir danau.

Sebelum meletakkan beberapa lembar sirih di pinggir danau, Eva Kristiani Nainggolan (15) putri busngsunya memanjatkan doa sambil menggenggam sirih.

Baca juga : 7 Curahan Hati Keluarga Korban Kapal Sinar Bangun, Ada yang Menjadi Yatim Piatu

Selain itu, dua botol tuak digunakan sebagai proses ritual dan diletakkan di pinggir danau Toba.

"Suami saya suka minum tuak. Jadi ini juga agar memanggil roh suaminya saya agar timbul," ujar Maria yang dikutip dari Tribun Medan.

Tak hanya keluarga korban, penduduk Pulau Samosir, khususnya Keturunan Silau Raja pun turut menggelar doa (ritual) Pangelekan (permohonan) di Perairan Danau Toba dan juga di Tao (Pulau) Malau, Samosir Jumat (22/6/2018).

Menurut silsilah batak Silau Raja adalah anak lelaki bungsu Guru Tatea Bulan dan Si Boru Baso Burning.

Empat abang Silau Raja adalah Raja Uji, Saribu Raja, Limbong Mulana dan Sagala Raja.

Baca juga : 10 Tokoh Bangsa Indonesia Lahir di Bulan Juni, Presiden Hingga Pahlawan Nasional