Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan
Grid.ID - Kehadiran Melania Trump di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko 21 Juni 2018 lalu memicu kontroversi.
Publik tak berfokus pada apa yang ia sampaikan, tetapi justru melihat jaket yang dikenakannya.
Ibu negara AS itu memakai jaket Zara berwarna hijau army dengan tulisan, 'I really don't care. Do you?' ('Aku benar-benar tidak peduli. Apakah kamu peduli?')
Tulisan di jaket tersebut diduga mencerminkan pendapat Melania tentang anak-anak imigran yang dipisahkan dari orangtuanya, seperti dilansir dari Time.
Hal ini diklarifikasi oleh juru bicaranya, Stephanie Grisham.
(Baca juga: Hanya di Festival Bakar Tongkang, Kapal Besar Dibakar Untuk Ritual)
Grisham menyebutkan bahwa tidak ada maksud tersembunyi dari jaket tersebut.
Salah satu twitnya menggunakan tagar #SheCares #ItsJustAJacket.
Donald Trump sendiri melalui Twitternya mengungkapkan hal yang cenderung berbeda.
Ia mengatakan bahwa pesan di jaket tersebut ditujukan bagi media yang suka menulis berita palsu.
Apapun yang dikatakan Trump dan juru bicara Melania, publik terlanjur berasumsi bahwa kalimat itu adalah tanda ketidakpedulian terhadap para anak imigran.
Menanggapi hal ini, sebuah brand pakaian dari Portland menciptakan jaket tandingan.
(Baca juga: 7 Tempat Terpencil di Dunia, Berani Berkunjung ke Sana?)
Dilansir dari Glamour, tampilannya persis seperti jaket Melania, hanya tulisannya yang berbeda.
'I really care. Don't you?'
Jaket yang dijual dalam edisi terbatas ini menunjukkan kepedulian publik dan brand Wildfang.
Seluruh hasil penjualannya akan disumbangkan kepada RAICES Texas, sebuah lembaga yang menawarkan jasa hukum dan apa saja yang dibutuhkan oleh imigran.
Hingga saat ini, semua jaket telah terjual habis hingga dua masa pre-order.
(Baca juga: Beredar Mie Instan Daur Ulang yang Dijual di Pasaran, Bagaimana Cara Memilih Mie yang Aman?)
Selain Wildfang, PSA Supply Co juga mengeluarkan kaos dengan tulisan 'I REALLY DO CARE, DON'T U?'
Hasil penjualannya akan diserahkan pada United We Dream, sebuah organisasi kepemudaan bagi para imigran.
Melalui penjualan ini, diharapkan publik akan semakin sadar bahwa ada yang sedang tidak baik-baik saja di sekitar mereka; nasib anak-anak imigran yang dipisahkan dari orangtuanya. (*)