Find Us On Social Media :

Dikecam Hotman Paris Karena Tak Menolong Penumpang KM Sinar Bangun, Kapten KMP Sumut II Ungkap Alasannya

By Dewi Lusmawati, Minggu, 24 Juni 2018 | 07:58 WIB

Hotman Paris dan kapten KMP Sumut II

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID- Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengungkapkan kesedihannya usai melihat video KMP Sumut II meninggalkan korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.

Seperti diketahui, kapal penumpang KM Sinar Bangun tenggelam di kawasan perairan Danau Toba di Kabupaten Simalungan, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018).

Dikutip Grid.ID dari TribunJakarta.com, lewat akun Instagram pribadi @hotmanparisofficial, pengacara yang kerap tampil nyentrik itu ungkapkan perasaan sedihnya, Sabtu (23/6/2018).

Tak kuat menahan kesedihan, Hotman Paris sampai merobek bajunya.

BACA JUGA: Sepaham dengan Hotman Paris, Tukang Bakso Cantik Ini Katanya Menangis Semalam Karena Tragedi Kapal Tenggelam di Danau Toba

Pagi hari aku menangis melihat video YouTube, kapal Feri yang sangat besar tidak mau menolong kapal yang mau tenggelam.

Sampai aku merobek baju kimonoku.

Aku baru lihat YouTube-nya, kapal Feri yang sangat besar menolak menolong ratusan penumpang kapal Sinar Baru yang mau tenggelam.

Itu kapten kapalnya harus diadili.

Biadab! biadab! Apakah ia diperintah oleh ownernya saya nggak tahu," kata Hotman Paris sembari menyeka air matanya.

Dikutip dari Tribun Bali, sebelum menonton langsung video tersebut, Hotman mengaku jika dirinya terlebih dahulu mendapat laporan soal kapal yang tidak mau menolong.

BACA JUGA: Hotman Paris Gelontorkan Dana Rp 100 Juta untuk Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun di Danau Toba

Saat itu, Hotman Paris yang masih berada di Bali pada Jumat (22/6/2018) sudah mengungkapkan kekecewaannya.

Ia bahkan meminta agar kapten kapal dipecat.

"Pecat itu kapten kapal yg tdk mau nolong korban tenggelam di danau toba!

Dia tega melintas tampa melempar alat alat pelampung padahal didepan matanya puluhan orang megap megap di danau mau tenggelam!

Cabut izin kaptennya!

Ayok semua keluarga korban buat bersatu buat protes!

BACA JUGA: Belikan Istri Bar Besar di Bali, Begitu Cara Hotman Paris Merayu

Yg aku maksud kapten kapal lain yg kebetulan melintas dekat lokasi kapal tenggelam!

Harusnya minimum kapten itu lempar semua jaket pelampung ke para korban yg sudah megap megap di dalam air!

Siapa bilang akhirnya tertolong? Sekarang ratusan belum di temukan," ujarnya.

Lebih lanjut, Hotman Paris mengatakan jika setidaknya minimum kapten kapal yang melintas bisa melemparkan jaket pelampung kepada para korban yang terapung-apung di danau.

Harusnya minimum kapten kapal yg melintas melempar jaket pelampung ke puluhan orang megap megap di atas air.

"Dari tadi saya panas, mendengar ada kapten kapal lewat dari lokasi kapal yang tenggelam di Danau Toba, tapi dia tidak melempar alat-alat pelampung untuk menolong para korban.

BACA JUGA: Bergelayut Manja, Catherine Wilson Mendaratkan Ciuman ke Hotman Paris!

Ia melintas begitu saja dari ratusan orang yang megap-megap di atas air, hanya 3 yang ditolong, kapten kapal itu harus dipecat.

Kepada Menteri Perhubungan, itu SK kaptennya harus dicabut," imbuh Hotman Paris.

Sementara itu, Dikutip dari Tribun Medan, kapten Kapal KMP Sumut II, Dony Max Silalahi pun akhirnya buka suara.

Kepada awak media di Simanindo, Kabupaten Samosir, Dony mengatakan dapat mengerti perasaan keluarga korban kepada dirinya.

Namun dia pun meminta posisinya bisa dimengerti saat itu.

"Saya meninggalkan para korban karena situasi pada saat itu cuaca sedang buruk. Dan saya sebagai kapten kapal merasa punya tanggungjawab juga untuk menyelamatkan penumpang yang saya bawa," kata Dony Max Silalahi.

BACA JUGA: Tajir Melintir, Hotman Paris Rela Bersihkan Sampah di Pantai Kuta!

Menurut Dony, apalagi saat itu penumpangnya juga sudah banyak yang pingsan, dan cuaca bertambah buruk.

"Saya tidak mau korban bertambah banyak melihat situasi ini. Jadi saya mengambil keputusan untuk mengantarkan penumpang yang saya bawa ke pelabuhan. Itu pun setelah saya berkoordinasi dengan KMP Sumut I melalui radio yang segera datang ke lokasi kejadian untuk menyelamatkan para korban," ucap Dony.

Dony menambahkan apabila korban yang dapat mereka selamatkan saat itu hanya tiga orang.

"Ya kami hanya bisa selamatkan tiga orang," ujarnya.

Dody mengatakan, "percuma itu akan sia-sia sebab cuaca sangat buruk dan tidak ada waktu untuk menurunkannya".(*)