Grid.ID - Mantan rocker top Indonesia Harry Moekti mengembuskan nafas terakhir Minggu (24/6/2018) malam.
Sang adik, Abah Moekti Chandra, menuturkan kakanya meninggal dunia karena sakit stroke yang diderita.
Harry Moekti meninggal dunia di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi, sekitar pukul 20.49.
"Meninggal tadi pukul 20.49 karena sakit stroke," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Minggu (24/6/2018).
Rencana jenazah ustaz Harry Moekti dimandikan dan disalatkan di rumah duka, di Kompleks Pemda Padasuka Blok H 7980 Kota Cimahi.
Kemudian setelah itu rencananya jenazah akan dibawa ke Bogor untuk di makamkan Senin (25/6/2018) pagi ini.
Di akhir hidupnya, karier bermusik Harry jarang terdengar.
Pria kelahiran Kota Cimahi ini memang memutuskan hijrah dari panggung hiburan ke majelis dakwah.
Jika dulu, sebagai penyanyi rock, namanya melambung berkat lagu "Lintas Melawai", "Ada Kamu", "Aku Suka Kamu Suka" dan "Hanya Satu Kata", saat usianya menginjak 40 tahun, Harry Moekti mengisi kegiatannya sebagai mubalig.
Hijrah karena GelisahBagaimana kisah hijrah Harry Moekti?
Sebulan sebelum berpulang, Harry sempat berbagi kisah hijrahnya kepada Tribun Jabar (Tribunnews.com).
Berawal dari kegelisahannya sejak menjadi artis, mantan rocker top Indonesia, Harry Moekti memutuskan untuk berhijrah dan bertaubat, hingga kini akhirnya menjadi seorang Dai kondang.
Pria yang memiliki nama asli Hariadi Wibowo ini memulai karier keartisannya sebagai penyanyi Rock (Rocker) pada tahun 1987.
Judul lagu 'Ada Kamu' yang launching pada tahun 1988, telah melambungkan namanya dibelantika musik tanah air pada tahun 1988 hingga 1994, bahkan berhasil terjual ratusan ribu kopi kaset di seluruh Indonesia.
Saat itu, nama Harry Moekti melambung tinggi dah hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenali dirinya sebagai rocker terkenal dan menjadi idola mereka.
Semua gaya pakaian dan penampilannya ditiru oleh para remaja di Indonesia seperti gaya celana jins sobek yang dianggap remaja zaman dulu merupakan celana gaul.
Namun, sejak tahun 1993 atau sejak albumnya diedarakan, Harry mengaku kesehariannya kerap dihantui rasa gelisah karena takut kariernya tenggelam akibat adanya artis-artis atau penyanyi baru.
"Dua bulan kemudian hingga tahun 1995, setelah album itu diedarkan selalu gelisah kemudian saya ada yang menasihati," ujar Ustaz Harry Moekti saat ditemui di Cibabat Park, Kota Cimahi, Senin (14/5/2018).
Kegelisahan tersebut, karena ia kerap berpikir takut disaingi artis atau penyanyi baru yang bisa menyebabkan kariernya waktu itu tenggelam.
"Karena terkenal, saya selalu berpikir kalau ada artis yang lebih hebat bagaimana, kalau saya sudah tidak terkenal lagi bagaimana. Saya selalu berpikir seperti itu," kata Harry.
Atas kegelisahan itu, ia mengaku kehidupannya tidak pernah merasa tenang. Sehingga Harry menuruti nasihat dari temannya itu yang merupakan seorang ustaz bahwa ia harus lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Ketika menjadi artis, ia menganggap kehidupannya berada di jalan yang benar, pasalnya ia mengaku kerap menyisihkan rezekinya untuk beramal, tetapi jiwanya selalu merasa tidak tenang.
Namun, setelah menuruti nasihat dari temannya dan lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta dan terus memperdalam ajaran Islam, ia baru bisa merasa tenang.
"Ternyata Islam itu menenangkan jiwa, memuaskan akal. Dulu sebelum bertaubat, jiwa saya gak tenang, gak puas akal, mungkin karena salah jalan," kata Harry saat itu.
Harry mengatakan, ia bertaubat pada usia 40 tahun dan hingga saat ini mengaku telah berada di jalan yang benar atau bertaubat selama 21 tahun. (TribunJabar.com/Hilman Kamaludin)
Awal Dikenalkan, Baim Wong Anggap Paula Verhoeven Tak Sekeyakinan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Kegelisahan Harry Moekti, Sang Rocker yang Hijrah Dari Dunia Hiburan ke Panggung Dakwah