Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi
Grid.ID - Seminggu sudah tragedi KM Sinar Bangun berlalu.
Namun misteri tenggelamnya kapal baru mulai terkuak satu per satu.
Salah satunya adalah misteri tentang nahkoda kapal maut yang tenggelam pada Senin (18/6/2018) tersebut.
Dilansir dari Kompas, ketika ratusan penumpang masih hilang di Danau Toba, sang nahkoda sekaligus pemilik kapal yakni SS justru selamat.
SS ditemukan oleh Polres Samosir dan menjadi satu dari 18 korban selamat.
Sempat mengaku trauma usai kejadian tersebut, SS kini akhirnya bersedia angkat bicara.
BACA JUGA: 6 Foto Alshad Ahmad, Sepupu Ganteng Raffi Ahmad yang Jadi Perhatian Netizen Saat Perayaan Idul Fitri
SS yang kini statusnya telah dinaikkan menjadi tersangka, buka suara dalam wawancara Metro Siang di stasiun televisi swasta Metro TV edisi 24 Juni 2018.
Sebelum diwawancara, SS terlebih dahulu meminta maaf kepada keluarga korban.
Saat ditanya bagaimana ia menyelamatkan diri, SS mengaku bahwa ia tidak bisa melakukan apa-apa saat kapal oleng dan terbalik.
Saat itu, air sudah masuk ke dalam kapal dan ia mencari celah untuk keluar dari pintu kemudi di mana ia sempat terjebak.
"Saya berenang itu tiba-tiba nyari celah untuk keluar dari pintu kemudi. Ruang kemudi di situ ada penumpang kurang lebih ada 7 orang," ujar SS.
SS lalu melihat ada kaca dan celah di depannya.
Ia lalu memecahkan kaca dan segera berenang keluar.
"Pada saat itu, saya melihat ada kaca, kayak celah ke depan. Saya megangnya rupanya kaca. Saya memecahkan kaca ini," lanjut SS.
Beruntung, SS bisa berenang sedikit dan akhirnya menyelamatkan diri.
SS bersaksi bahwa saat itu, semua orang mengambil jalan masing-masing karena sama-sama tak menyangka akan terjadi hal seperti itu.
"Pada saat itu semua ambil jalan masing-masing. Namanya kejadian tiba-tiba, kita berusaha untuk cari jalan keluar alternatif masing-masing," kata SS.
Sebelumnya, KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6/2018) sore di Danau Toba.
Kapal itu diduga tenggelam akibat cuaca buruk dan kelebihan muatan.
Sekitar 184 penumpang hilang dan masih belum ditemukan.
(*)