Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Seorang wanita bernama Asih Sukarsih (31) tewas usai melompat dari angkutan umum mikrolet 30A yang ia tumpangi pada Sabtu (23/6/2018) siang.
Wanita kelahiran Subang, Jawa Barat tersebut melompat saat mikrolet yang ia tumpangi melintasi jalur TransJakarta di Jalan Yos Sudarso, Pintu Tiga Pertamina, Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Dikutip Grid.ID dari TribunJakarta.com, Kapolsek Koja Kompol Effendi mengatakan, Asih melompat saat mikrolet sedang melaju dengan kecepatan tinggi.
Mikrolet melaju kencang lantaran takut saat melihat penumpang lainnya dirogoh oleh dua orang terduga pelaku pencopetan.
Kompol Effendi mengatakan, saat kejadian, terdapat lima orang penumpang di dalam angkot tujuan Tanjung Priok-Kelapa Gading tersebut.
Dua di antara penumpang adalah pelaku pencopetan yang merogoh barang bawaan penumpang lainnya.
BACA JUGA: Wanita Meninggal Dunia Lompat Dari Angkot, Pemicunya di Sampingnya Ada Sosok Ini
"Korban ini melihat penumpang lain dirogoh bawaannya sama pelaku di dalam tasnya. Karena korban mungkin takut dan panik dia akhirnya lompat dari mobil itu, padahal korban yang dirogoh itu sempat melakukan perlawanan juga," kata Effendi, Minggu (24/6/2018).
Effendi menambahkan, saat dirogoh oleh pelaku, penumpang lainnya di mikrolet tersebut sempat melakukan perlawanan.
Insiden itulah yang membuat Asih panik dan ketakutan, hingga dirinya diduga melompat dari mikrolet meski dirinya belum sempat mengalami kontak langsung dengan pelaku.
"Sempat melawan sempat ribut, kalau ditodong dengan pisau sih nggak ada, hanya dirogoh, cuma yang dirogoh itu sempat melawan sehingga si korban (Asih) ketakutan. Korban ini diduga melompat, padahal korban belum dirogoh karna harta dia masih utuh," imbuh Kapolsek.
Usai insiden Sabtu siang tersebut, Asih sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading. Asih meregang nyawa di rumah sakit tersebut.
Renal (43), seorang saksi yang sempat membantu mengangkat Asih saat dirinya tergeletak di jalan itu mengatakan, Asih masih bernafas saat diangkat.
BACA JUGA: Buat Ramuan Air Mineral dengan Obat Tetes Mata, Sopir Angkot Tega Perkosa Penumpangnya
Akan tetapi, dirinya sudah terluka parah di bagian kepala belakangnya.
"Pas diangkat masih hidup kok, masih ada nafasnya. Cuman memang kepalanya sudah ngeluarin darah banyak banget," katanya saat dijumpai TribunJakarta.com.
Renal juga mengatakan, saat diangkat ke mobil dan dilarikan ke rumah sakit terdekat, Asih masih bernyawa.
Sementara itu, menurut keterangan polisi, Asih meninggal dunia sesampainya di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.
"Kepalanya terbentur aspal, selanjutnya korban di bawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, sesampainya di rumah sakit korban meninggal dunia," kata Kapolsek Koja Kompol Effendi dalam keterangan.
Saksi lainnya, Usman (57) mengatakan, dirinya tidak sempat melihat insiden tersebut secara runtut.
BACA JUGA: Sopir Angkot Lakukan Aksi Pemerkosaan, Modusnya Dengan Air Putih
Ia mengatakan, pengendara yang melintas sempat mengerumuni TKP sebelum korban diangkat.
Hal tersebut pun sempat menimbulkan kemacetan singkat.
"Saya nggak tahu dari awal, tapi sudah ramai aja orang-orang pada ngelihatin, jadi macet sebentar. Pas sudah dibawa mah sudah lancar lagi," kata dia.
Erlangga, pengemudi mikrolet 30A yang membawa Asih (31), wanita yang tewas usai melompat dari mikroletnya mengatakan, dirinya sempat diancam oleh dua orang terduga pelaku saat mengemudikan mikroletnya.
Saat kejadian, terdapat lima orang penumpang di dalam angkot tujuan Tanjung Priok-Kelapa Gading tersebut.
Dari lima penumpang, dua di antaranya adalah terduga pelaku yang merogoh barang bawaan penumpang lainnya, sedangkan tiga penumpang lainnya adalah Asih dan dua orang penumpang pria.
BACA JUGA: Beredar Video Pengendara Motor Alami Tabrakan 'Adu Kambing' Hingga Masuk ke Kolong Angkot
Satu di antara terduga pelaku mengancam Erlangga dengan mengalungkan pisau di lehernya sesaat setelah dua penumpang lainnya di dalam mikrolet turun.
"Nah udah gitu pas turun cowok dua itu (penumpang), baru saya dikalungin pisau," ujar Erlangga saat diinterogasi polisi Sabtu (23/6/2018) kemarin.
Erlangga juga menyebutkan, dua terduga pelaku juga sempat meminta untuk di turunkan di lokasi yang berbeda. Namun demikian, dikutip dari Kompas.com, Kompol Efendi menyebutkan adanya dugaan hubungan sopir angkot dengan pencopet yang menyebabkan Asih kabur ketakutan dan meninggal dunia.
"Ada dugaan (berkawan) berdasarkan indikasinya, namun belum ada bukti dan sedang dicari," kata Efendi kepada Kompas.com, Minggu (24/6/2018).
Seorang saksi bernama Suhayati (17) menyebutkan korban melompat dari dalam angkot M30A rute Tanjung Priok-Pulogadung saat melintas di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.
"Dia ketakutan karena ada copet di dalam angkot. Barang korban belum ada yang diambil," katanya.
Korban terjatuh dan kepalanya membentur aspal sehingga mengalami luka.
Tubuhnya juga mengalami luka lecet seperti punggung, tangan, dan bawah mata kirinya.
Setelah kejadian, korban dibawa ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading oleh saksi dan seorang pengendara GoJek (GoCar) yang melintas.
Namun, sesampainya di sana korban meninggal dunia sekitar pukul 14.20 WIB "(Jenazah korban) sudah diambil dan sudah dibawa keluarga ke Subang," tambahnya.
Dari kejadian ini polisi mengamankan barang bukti benda yang melekat di tubuh korban.
Di antaranya yaitu satu setel pakaian kerja SPBU milik korban, sepatu karet warna hitam, dan sebuah cincin emas.
Sementara sopir angkot masih dalam pemeriksaan di Mapolsek Koja dan polisi mencari keterangan saksi-saksi lainnya.(*)