Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan
Grid.ID - Sekitar tahun 2016-2017, demam salted egg melanda Indonesia.
Semua makanan yang mencantumkan salted egg jadi makanan hits.
Mulai dari salted egg chicken, salted egg potato fries, salted egg squid, salted egg fish, sampai salted egg tofu dan masih banyak lagi.
Demam salted egg ternyata tak hanya ada di Indonesia, tetapi juga sampai ke Malaysia dan Singapura.
(Baca juga: 10 Potret Kalau Tokoh Lukisan Klasik Hidup di Zaman Sekarang, Lihat yuk!)
Melansir dari Straits Times, telur asin sebenarnya merupakan makanan lokal tradisional di Malaysia.
Begitu juga di Indonesia.
Alasan salted egg menjadi tren adalah karena selama ini ia kurang 'dirayakan' dan hanya dikonsumsi secara apa adanya.
Setelah diberi inovasi seperti dijadikan topping atau olahan lain, orang-orang baru menyadari bahwa telur asin memiliki rasa yang enak.
(Baca juga: Penjelasan Ilmiah Kenapa Payudara Terasa Sakit Sebelum Menstruasi, Cek yuk!)
Meskipun nikmat disantap, tahukah kamu, telur asin ternyata mengandung kolesterol tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan telur ayam?
Telur asin berasal dari Cina.
Biasanya, telur asin dibuat dari telur bebek yang lebih kaya akan omega-3 tapi juga lebih tinggi kolesterol.
Cara membuatnya ada yang merendam dengan air garam berhari-hari hingga sebulan atau dengan campuran garam dan abu gosok.
(Baca juga: Imigran di Perbatasan AS Lebih Rela Dipisahkan dengan Anaknya Daripada Kembali Ke Meksiko, Ini Alasannya!)
Dilansir dari Mediskus, satu butir telur mengandung 137 kkal yang terdiri dari:
10,23 gr lemak
656 mg kolesterol
165 mg potasium
1,08 gr karbohidrat
9,51 gr protein
Sebagai perbandingan, satu butir telur ayam rebus mengandung 77 kkal dengan kandungan kolesterol 211 mg.
Jadi, konsumsi secukupnya saja, ya! (*)