Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid,ID- Seorang gadis cantik asal Hong Kong melakukan sebuah tindakan tak terduga kepada kedua orangtuanya.
Wanita alumni sekolah keperawatan Hongkong ini tega menikam kedua orang tuanya sampai tewas sebelum akhirnya menghabisi nyawanya sendiri.
Dia dikabarkan bunuh diri gara-gara menderita penyakit kulit, mengutip artikel terbitan astroawani.com pada Minggu, (24/06/2018).
Pang Ching-yu (23), menyalahkan orangtuanya karena menganggap telah 'menurunkan' penyakit eksim yang parah kepadanya.
BACA JUGA: Liburan Ke Hong Kong, Verell Bramasta dan Natasha Wilona Mesra Banget!
Dia bahkan memilih lebih baik mati daripada terus hidup dengan penyakit itu.
Yang lebih memilukan, peristiwa tragis ini dilakukan wanita berusia 23 tahun itu tepat di Hari Ayah.
Dikutip Grid.ID dari Tribun Style, alumni ilmu keperawatan ini dikabarkan tega melakukan perbuatan keji gara-gara mempunyai penyakit eksim.
Eksim adalah kelainan kulit dengan ciri peradangan atau bengkak, kemerahan, dan rasa gatal.
BACA JUGA: Asyiknya, Verrel Bramasta Bawa Natasha Wilona Berlibur ke Hong Kong
Walaupun tidak menular, kelainan ini menyebabkan rasa tidak nyaman pada bagian kulit yang terpapar penyakit tersebut, tulis docdoc.com.
Eksim umumnya terjadi pada masa kanak-kanak, misalnya pada bayi dan anak usia muda.
Pada awalnya, bagian-bagian kulit tertentu akan memerah, teriritasi, kering, dan bersisik.
Beberapa kasus eksim bahkan dapat menyebabkan pembentukan lepuh yang nantinya akan mengeluarkan air.
BACA JUGA: 10 Restoran Halal di Hong Kong, Mulai Dari Bebek Panggang Hingga Dimsum
Pengeluaran air ini merupakan indikasi bahwa eksim sudah menjadi infeksi.
Dikutip dari doktersehat.com, eczema biasanya bersifat familial, dengan riwayat atopi pada diri sendiri ataupun keluarganya.
Namun menurut alodokter.com, hingga kini penyebab dasar eksim masih belum diketahui sepenuhnya.
Memang diperkirakan ada kombinasi faktor genetika dan beberapa faktor yang memicu terjadinya eksim atopik.
BACA JUGA: Tips Nana Mirdad Ajak Anaknya Liburan di Hong Kong, Keliling Kota Sambil Berbelanja
Faktor genetik atau keturunan memiliki peran dalam menyebabkan munculnya eksim atopik ini.
Jika kedua orang tua menderita eksim atopik, delapan dari sepuluh anak akan mengalami kondisi yang sama.
Atas dasar inilah, Pang Ching-yu mulai menyalahkan orangtuanya.
Pang menganggap bahwa orangtuanya telah 'menurunkan' penyakit eksim kepadanya.
BACA JUGA: Tips Nana Mirdad Ajak Anaknya Liburan di Hong Kong, Keliling Kota Sambil Berbelanja
Melansir BBC Hong Kong, sebuah laporan polisi menemukan bahwa Pang menyerang orangtuanya dengan menimbulkan luka fatal pada ayahnya di bagian dada, serta ibunya di bagian dada, pinggang dan kaki.
Jenazah mereka ditemukan oleh polisi setelah seorang kerabat melapor.
Awalnya, kerabat tersebut mengatakan bahwa tidak ada seorangpun anggota keluarga itu yang merespon ketukan pintu apartemen mereka di Tuen Mun, lingkungan perumahan Hong Kong.
Sebuah pisau sepanjang 30 sentimeter, yang diduga telah digunakan dalam serangan itu, ditemukan di tempat kejadian.
BACA JUGA: Hong Kong Arts Month 2018, Seniman Jepang Pun Turut Serta Pamerkan Karya Seni Jalanan
Sebelum melakukan pembunuhan, Pang terang-terangan mengaku lebih baik mati daripada terus hidup dengan penyakit itu.
Ia menulis di sebuah forum online:
"Penderita eksim yang melahirkan anak lebih parah dari orang miskin yang mempunyai anak."
"Kalau miskin kita bisa mengubah kehidupan dengan bekerja keras."
BACA JUGA: TKW Diteriaki dan Dihina oleh Seorang Wanita di Hong Kong, Ini yang Ia Katakan
"Namun jika eksim, saya terpaksa menanggung siksa sepanjang hayat, tanpa sebuah perubahan" tulis Pang dalam sebuah blog.
Pang menulis di blog bahwa dia menderita efek samping dari steroid yang dia gunakan untuk mengobati kondisi tersebut.
Ini membuat kulitnya tidak nyaman.
Dia menambahkan bahwa memiliki kondisi itu berarti "tidak ada yang dapat Anda lakukan kecuali menunggu dan mati," dan bahwa "kehidupan sosialnya (semua) hilang."
BACA JUGA: Eko Patrio Ungkapkan Rasa Syukurnya Atas Kebebasan Dua Pelawak di Hong Kong
Jenazah Pang sendiri ditemukan dengan kondisi kepalanya ditutup kantong plastik yang terhubung pada pipa.
Pipa disalurkan pada tabung gas helium, sementara jenazah orangtuanya, masing-masing berusia 56 dan 60 tahun, ditemukan dengan luka tikaman.
"Kami menemukan catatan yang ditinggalkan wanita itu di kamar tidurnya, sementara pisau berukuran 30 sentimeter yang berlumuran darah ditemukan di dapur." ujar Polisi.(*)