Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi
Grid.ID - Seminggu sudah tragedi KM Sinar Bangun berlalu.
Namun misteri tenggelamnya kapal baru mulai terkuak satu per satu.
Mulai dari hilangnya sang nahkoda sampai keberadaan bangkai kapal yang diduga berada di kedalaman 450 meter.
Tak hanya itu saja, ternyata wilayah yang dilalui oleh KM Sinar Bangun adalah wilayah yang berbahaya.
Hal itu baru terungkap dari seorang pelaku dan pemerhati pariwisata Danau Toba bernama Harianto Sinaga.
Dilansir dari akun Youtube Humas Pemerintah Sumatera Utara, Harianto mengatakan bahwa daerah yang dilalui KM Sinar Bangun tidak aman.
Hal ini dikarenakan, daerah bernama Tao Silalahi itu adalah daerah yang paling luas dan mirip seperti lautan.
Harianto juga mengungkapkan bahwa badai yang datang dari Tao Silalahi langsung menumbuk kapal.
"Karena bentuk Danau Toba di situlah yang paling luas seperti lautan. Sehingga kalau datang badai, itu yang datang dari Tao Silalahi dihempas dia sehingga langsung kena kapal," ujar Harianto.
Ombak dari Tao Silalahi biasanya langsung menghantam dari arah selatan ke timur, ke arah Parapat.
Oleh karena itulah, Harianto menghimbau agar wisatawan tidak melalui jalur tersebut.
"Jangan dulu pake rute dari sana. Pake rute yang sudah dibenahi, rute yang bagus. Yang mana? Yaitu rute Parapat dan Ajibata," lanjut Harianto.
Menurut Harianto, kedua rute itu sudah aman. Sementara rute Tao Silalahi sedang dalam penataan.
BACA JUGA: 13 Tahun Bercerai, Seperti Apa Hubungan Mulan Jameela dan Mantan Suaminya Sekarang?
Dilansir dari pariwisatasumut.net, Tao Silalahi merupakan perairan yang terdapat di ujung Danau Toba.
Tao Silalahi juga menandai sebuah desa kecil yang berada di pinggir danau.
Di daerah ini pula, konon ada palung terdalam Danau Toba yang dalamnya mencapai 905 meter.
BACA JUGA: Kepoin Penampilan Seksi Aurel Hermansyah dengan Plaid Mini Dress, Sensual dan Eksotis Banget!
Sebelumnya, KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6/2018) sore di Danau Toba.
Kapal itu diduga tenggelam akibat cuaca buruk dan kelebihan muatan.
Sekitar 184 penumpang hilang dan masih belum ditemukan.
Simak video selengkapnya berikut ini:
(*)