Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami
Grid.ID - Saat ini fenomena menonton TV sudah sangat biasa bagi orang-orang.
Nggak cuman orang dewasa aja loh, nggak jarang anak kecil pun larut dalam menonton tayangan TV nih.
Menurut Rita Princi, psikolog anak dan anggota ACCM, anak-anak terutama di bawah usia 10 tahun, sangat rentan terhadap rekaman yang mereka lihat dan cerita yang mereka dengar.
( BACA JUGA :Keluarga Jennifer Dunn Akan Diskusikan Hasil Putusan Sidang)
"Sehubungan dengan tayangan tentang bencana alam yang banyak terjadi, dapat dimengerti bahwa anak-anak mulai merasa tidak aman. Sudah saatnya bagi orang tua untuk mematikan televisi untuk anak-anak," kata Rita.
Wah ternyata peran orang tua penting banget nih dalam mengontrol tontonan si kecil.
"Kita bertanggung jawab agar anak-anak tidak dibombardir dengan informasi terus-menerus bahwa dunia adalah tempat yang tidak aman. Gempa bumi, tsunami dan banjir bukan satu-satunya yang terjadi di dunia ini," kata Rita.
Selanjutnya menurut seorang pengamat anak-anak Dra. Mazdalifah, Ph.D, tayangan kekerasan punya tingkatannya masing-masing nih, dari tingkat ringan seperti kata-kata kasar, makian, cacian, sampai ke tingkat berat seperti adegan membunuh.
( BACA JUGA :Ditanya Masalah Asmara, Nafa Urbach: Nggak Mau Bahas Itu!)
Hasil pengamatan Mazdalifah menunjukkan, anak-anak balita telah meniru beberapa yang telah mereka tonton di televisi.
Hal itu karena, hampir setiap hari menyaksikan bermacam adegan, termasuk di dalamnya kekerasan.