KPU India bingung akan hal ini karena ada 'pemilih hitam' yang dapat mencurangi hasil penghitungan suara.
Lantas Fallow's Chemical Society yang berbasis di London menggunakan kejadian pemilu India 1950 ini sebagai bahan studi.
Hasil studinya kemudian diberikan kepada KPU India yang didalamnya berisi saran agar menggunakan tinta berwarna ungu kebiruan untuk menandai pemilih yang sudah menggunakan hak suaranya.
Lantas kenapa harus jari yang ditandai dengan tinta?
BACA : Ini Gelar yang Akan Didapat Kate Middleton Saat Pangeran Charles Menjadi Raja Inggris
Sebetulnya bukan jari yang ingin ditandai oleh tinta namun kuku dari si pemilih.
Karena tinta yang menempel pada kuku sulit dihilangkan, terlebih jika ada pemilih yang mau curang menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali maka akan kelihatan ketika menyerahkan kartu identitas mereka sebagai syarat mencoblos.
Uniknya lagi pemerintah India saat itu sangat serius memperhatikan kualitas tinta dalam pemilu mereka.
Bahkan tinta yang dipakai dalam pemilu India saat itu tak akan hilang selama empat bulan lamanya jika sudah terkena di kulit jari manusia.
Tinta pemilu India tersebut dibuat dan diimpor oleh Mysore Paints and Varnishes Ltd (MPVL).
Mysore Paints and Varnishes Ltd merupakan satu-satunya pemasok tinta untuk Pemilu.
Bahkan tinta hasil produksi mereka juga digunakan di banyak negara seperti Inggris, Malaysia dan Turki.(Seto Aji/Grid.ID)