Find Us On Social Media :

Syuting Film Horor di Hutan, Shandy Aulia Tak Takut Hantu, Tapi…

By Corry Wenas Samosir, Kamis, 28 Juni 2018 | 08:01 WIB

Shandy Aulia dan beberapa pemeran film Rasuk lainnya saat menjalani syuting di hutan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir

Grid.ID – Shandy Aulia menjalani syuting film horor berjudul Rasuk selama 10 hari di dalam hutan.

Mengingat proses syuting film ini lebih banyak dilakukan di luar ruangan, sudah pasti, cuaca menjadi salah satu tantangan terbesar bagi kru dan pemain film.

"Ini adegan kebanyakan di outdoor, di hutan, ya jadi kurang lebih 10 hari di hutan," ujar Shandy Aulia saat Grid.ID temui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/6/2018).

(Baca juga: Syuting Film Rasuk, Kulit Wajah Shandy Aulia Mendadak Berjerawat)

"Lebih banyak di hutan dan memang tantangannya itu udara, karena kondisinya waktu itu hujannya benar-benar lebat banget.”

“Jadi di sana kita juga harus hati-hati karena lumpur-lumpuran juga kan," kata Shandy Aulia.

Menjalani syuting di hutan, menurut Shandy Aulia memiliki tantangan tersendiri.

(Baca juga: Shandy Aulia Tak Mau Kecewa Saat Disebut Mandul Oleh Netizen)

Bukannya takut akan hantu dan mitos yang beredar, namun Shandy mengaku memiliki ketakutannya sendiri.

"Ada juga adegan yang jatuh ke dalam lubang, kejedot meja dan banting-banting juga," imbuhnya.

"Saya lebih takut ada ular daripada hantu," ceplos Shandy Aulia.

(Baca juga: Intip Gaya Shandy Aulia Kenakan Laser Cut Dress, Cantik dan Seksi Banget!)

Rasuk adalah film ketiga yang diangkat dari karya novelis asal kota Bandung, Risa Saraswati.

Film ini dibintangi oleh Shandy Aulia, Miller Khan, Denira Wiraguna, Gabriella Desta, Josephine Firmstone, Maya Kusuma dan Abi Canser.

Film yang disutradarai oleh Ubay Fox ini siap meramaikan bioskop mulai 28 Juni 2018.

(Baca juga: Ulang Tahun ke-31 Shandy Aulia Dapat Kejutan Super Romantis dari Suami)

Sebelumnya, film Danur dan Danur 2: Maddah yang juga diangkat dari karya milik Risa Saraswati, memiliki rekor pencapaian penonton tersendiri di Indonesia.

(*)