Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
Grid.ID - Narsistik adalah gangguan yang membuat seseorang sangat mencintai dirinya sendiri.
Mereka mengagumi diri sendiri dan menganggap kepentingan individu sebagai yang utama.
Tak hanya menyerang orang dewasa, narsistik ternyata bisa menyerang anak-anak.
Anak menjadi lebih superior dan kerap abai pada perasaan orang lain.
(BACA JUGA : Wanita Selamat Dari Pemerkosaan, Pelakunya Menyelinap Masuk ke Dalam Rumah)
Bagi mereka, orang harus memperlakukannya lebih baik daripada yang lain.
Apakah hal ini berbahaya? Tentu saja iya.
Narsistik pada anak bisa merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
Sebelum bisa mengatasi sifat narsistik anak, orang tua sebaiknya paham apa saja ciri-ciri yang sering muncul.
Ciri-ciri dari sifat narsistik pada anak meliputi :
(BACA JUGA : Tak Sabar Nantikan Kelahiran Anak Pertama, Mytha Lestari Unggah Hasil USG Calon Bayinya)
- Tingkat kepercayaan diri yang terlalu tinggi.
- Anak merasa berhak atas semua yang mereka inginkan.
- Mereka benci saat orang lain mendapatkan yang lebih baik dari miliknya.
- Mengharap pernghormatan dan pujian yang luar biasa.
- Mengabaikan perasaan dan kebutuhan orang lain.
- Arogansi tinggi dan iri pada pencapaian orang lain.
(BACA JUGA : Dikritik Karena Tato di Pundaknya, Feby Febiola Beri Jawaban Menohok)
Lalu bagaimana ya mengatasi sifat-sifat ini?
Dikutip dari Mom Junction, perawatan yang paling efektif untuk gangguan narsistik adalah psikoterapi, bukan dengan obat secara langsung.
Terapi psikologis dilakukan untuk memberikan pemahaman pada anak apa-apa saja hal yang tidak baik ia lakukan.
Tak hanya itu, terapi juga harus melibatkan peran orang tua dan teman sebayanya.
Orang tua yang sering memuji anak dan memenuhi semua keinginannya juga harus mendapatkan terapi agar mulai mengubah pola asuhnya.(*)