Find Us On Social Media :

Perilaku Orang Tua dan Kebiasaan Membandingan Anak yang Berbahaya

By Linda Fitria, Kamis, 28 Juni 2018 | 17:45 WIB

Bahaya membandingkan anak dengan orang lain

Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C

Grid.ID - Membandingkan anak, sebuah kebiasaan yang menjamur dan dianggap biasa-biasa saja.

Ya, mungkin hal itu wajar bagi orang tua, tapi tidak bagi anak.

Dibandingkan seolah menjadi momok dan mimpi buruk bagi buah hati.

Buruknya, hal ini bisa berdampak buruk dan menjadi trauma yang dibawa hingga dewasa.

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak.

(BACA JUGA : Kinal Kenang Sulitnya Masa Awal Jadi Member JKT48)

Ingin sang anak menjadi seseorang yang sukses, cerdas, terkenal, pintar, dan masih banyak lagi.

Tapi tak semua yang diinginkan orang tua bisa diwujudkan.

Saat itulah perilaku 'mematikan' orang tua ini muncul.

Membandingan kegagalan anak dengan keberhasilan yang diraih orang lain.

Tanpa tahu akibatnya, orang tua dengan yakin menganggap anak lain lebih baik dari sang buah hati.

(BACA JUGA : Aturan Baru Singapura, Turis Belum Divaksin Bakal Dipulangkan)

Jika kamu orang tua baru dan tak ingin anak menjadi korban perbandingan, alangkah lebih baik untuk mengetahui beberapa efek kebiasaan buruk ini.

Dikutip dari Boldsky, ada beberapa alasan yang harusnya menjadi alasan orang tua berhenti membandingkan anak.

1. Keraguan diri

Percayalah, membandingkan anak bisa membuat dirinya rendah diri dan meragukan kemampuannya sendiri.

Anak merasa tidak percaya diri dan selalu berpikir dirinya tidak bisa melakukan apa-apa.

(BACA JUGA : Pantang Menyerah! Klaim Ditolak 80 Ribu Kali oleh Wanita, Seorang Pria Akhirnya Menemukan Istri)

2. Kecemburuan

Membandingkan anak dengan teman, atau anak tetangga hanya akan membuatnya cemburu.

Kecemburuan ini bisa berubah menjadi kebencian dan arogansi jangka panjang.

3. Selalu berpikir negatif

Penting bagi orang tua mendidik anak dengan hal-hal postif agar mereka bisa mengambil tantangan.

Faktanya, membandingkan anak bisa memberikan pola pikir negatif dan membuatnya takut untuk bersaing.

(BACA JUGA : 5 Fakta Inspiratif di Balik Suksesnya Model Cantik dengan Kursi Roda Jillian Mercado)

4. Tumbuh menjadi orang yang gugup

Efek jangka panjang yang bisa dirasakan anak jika terus dibandingkan adalah tumbuh menjadi sosok mudah gugup.

Anak juga merasa tidak berguna dan tidak bisa memenuhi keinginan orang tuanya.

Dear orang tua, itu hanya sebagian efek yang mungkin dirasakan anak jika terus dibandingkan.

Masih ada banyak alasan yang bisa membuatmu menyesal jika terus melakukan kebiasaan ini.

(BACA JUGA : Kacang Mede di Masa Kehamilan, Dilarang atau Dianjurkan? Ini Penjelasannya)

So, stop bandingkan anak dan sayangi ia apa adanya.

Karena satu yang pasti, setiap anak punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Selamat belajar menjadi orang tua yang baik ya!(*)