Berdasarkan foto dan video yang dipublikasikan oleh Basarnas, memang kondisi jasad korban KM Sinar Bangun masih utuh.
Namun kondisi jenazah ada yang terperangkap dalam badan kapal atau terlilit ganggang yang tumbuh di dasar danau.
Ganggang ini disinyalir menghambat proses pengangkatan jenazah.
Dugaan itu diungkapkan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono.
''Ganggang ini setinggi 40-60 meter dari dasar danau. Jadi kalau ada penumpang meninggal dan seharusnya mengapung tetapi tak bisa karena terhalang ganggang dan dia terllilit,'' katanya.
Tjahjono mengibaratkan danau Toba ini seperti hutan dan ganggang tersebut seperti pohon menjulang tinggi.
''Begitu truk kalau jatuh ke hutan itu kalau dilihat dari atas kan hilang, tidak bisa terlihat. Cuma ini di dalam air,'' ujarnya.
Tjahjono juga mengungkapkan jika mengirim tim penyelam dan mencari mayat serta mengangkatnya ia juga pesimistis.
''Karena mayat ada di dasar danau yang kedalamannya sekitar 490 meter. Jadi tidak mungkin orang bisa menyelam dan mencari karena batas kedalaman orang bisa menyelam sampai 30 meter saja,'' katanya.
Semoga proses evakuasi diberi kelancaran dan jenazah korban KM Sinar Bangun dapat dimakamkan dengan layak.(*)