Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami
Grid.ID - Menumbuhkan rasa disiplin pada buah hati memang penting banget nih.
Akan banyak manfaat posistif yang bisa orang tua dan anak rasakan saat disiplin menjadi kebiasaan si buah hati.
Selain si buah hati akan lebih betanggung jawab, mereka juga akan mengerti kewajiban dan kebiasaan sehari-hari yang harus dilakukan.
Contohnya seperti rutinitas bangun tidur lalu mandi, serta mengembalikan sepatu pada raknya.
( BACA JUGA :4 Hewan di Dunia Ini Sudah Punah Karena Ulah Manusia loh, Apa Saja ya?)
Tetapi, nggak jarang nih saat si buah hati melakukan kesalahan buakan berarti kita nggak boleh menghukumnya, tetap sesuaikan dengan kondisi dan usia si buah hati ya.
Dilansir dari Intisari, seorang Psikolog Anak Ine Indriani, M.Psi mengatakan sebenarnya hukuman bisa saja nih diberikan pada anak, asal harus tetap relevan pada usia si buah hati dan bisa merangsang tindakan positif setelahnya.
"Pemahaman yang dangkal terhadap efektivitas hukuman, membuat mereka memberlakukan hukuman yang belum tentu efektif terhadap anak atau bahkan menimbulkan dampak yang lebih negatif terhadap anak", kata Ine.
Grid.ID sudah merangkumnya buatmu, hindari jenis hukuman yang seperti ini ya, agar tak menimbulkan trauma dan mereka jadi sensitif.
( BACA JUGA :Pakai Kacamata Hitam, Raditya Dika Dibilang Mirip Bowo Alpenliebe Si Artis Tik Tok Yang Viral)
1. Memarahi anak di depan teman-temannya.
Hal ini membuat anak merasa malu sehingga bisa menimbulkan rasa rendah diri pada anak loh.
2. Menggunakan kekerasan fisik
Seperti memukul, menjewer, dan menggunakan benda, hal ini sudah jelas dlarang banget nih, karena hal ini termasuk kekerasan pada anak.
( BACA JUGA :Suzuki All New Ertiga Klaim Sebagai Mobil yang Irit Bahan Bakar!)
3. Mengurung anak di dalam ruangan gelap atau tertutup.
Hal ini dapat menimbulkan trauma lain pada anak atau menimbulkan reinforcement karena anak punya waktu sendiri di kamar.
4. Menghukum dengan tidak memberikan makan.
"Makan adalah hak semua orang untuk tumbuh kembang anak. Sebaiknya hindari menghukum dengan berkaitan dengan makan." Kata Ine.
( BACA JUGA :Deretan Gaya Ashanty Saat Liburan di Los Angeles, Bak Remaja Millennials!)
5. Menghukum dengan memaki dan membanding-bandingkan anak.
Hal ini menimbulkan rasa rendah diri, anak punya persepsi bahwa dirinya nakal.
6. Menghukum dengan tugas rumah yang berlebihan dan tidak sesuai dengan kapasitas anak.
Misalnya, menghukum anak usia 6 tahun dengan menyetrika, menyapu, mengepel, atau memasak.
7. Menghukum anak dengan harus belajar berjam-jam tanpa henti
"Hal ini membuat anak menjadi tidak suka dengan pelajaran dan melebihi kapasitas kemampuan fisik dan mentalnya", kata Ine.
( BACA JUGA :Dokter Reisa Berbagi Tips Penggunaan Essential Oil yang Lagi Hits Untuk Buah Hati!)
8. Menghukum anak dengan tidak memperbolehkan masuk ke dalam rumah selama berjam-jam.
Hal ini melanggar hak anak dan nggak relevan banget, karena akan menimbulkan rasa nggak aman pada anak.
9. Menghukum dengan membuang mainan-mainan anak.
"Menimbulkan trauma pada anak. Akibatnya, anak akan melihat bahwa membuang barang-barang yang sudah dibeli atau masih bagus adalah hal yang boleh dilakukan." Kata Ine.
( BACA JUGA :Catat, Inilah 4 Pecahan Uang Rupiah yang Harus Ditukarkan Sebelum 31 Desember 2018)
10. Menghukum dengan menakut-nakuti atau mengancam dengan hal yang tidak benar.
Contonya mengatakan ‘Kalau kamu tidak mengerjakan pekerjaan rumah, Pak Polisi akan ke rumah, dokter akan menyuntik’.
"Ini menimbulkan rasa cemas pada anak. Jika anak tahu orang tua berbohong, anak belajar bahwa berbohong adalah hal yang boleh dilakukan dan juga belajar manipulasi." Kata Ine.
Lalu bagaimana ya seharusnya kita menyikapi rasa jengkel pada anak, dan mengikatnya dengan baik saat mereka melakukan kesalahan?
( BACA JUGA :Ariel NOAH 11 Tahun Lebih Tua, Pevita Pearce Cari yang Bisa Mengayomi?)
1. Tegurlah anak terlebih dahulu.
2. Berikan apresiasi kalau anak kemudian melakukan hal positif atau sesuai harapan.
"Terkadang karena terlalu fokus dengan perilaku negatif, orang tua atau sekolah mengabaikan perilaku positif yang telah dilakukan anak meskipun hanya kecil." Kata Ine.
3. Berikan hukuman yang relevan dan sesuai dengan usia anak.
Misalnya, bila anak melanggar aturan di rumah, dia tidak boleh menonton channel televisi tertentu pada jam tertentu.
( BACA JUGA :Selamat! Caisar Akhirnya Resmi Menikah Lagi, Ini Loh Mas Kawinnya)
4. Berikan hukuman sesuai usia anak.
5. Bahas bersama mengenai kesalahan yang ia buat dan bahas mengenai apa yang akan dilakukan anak kemudian. (*)