Andriyanto juga mengunggah screenshoot percakapan WhatsApp guru tersebut dengan pihak sekolah.
Dalam unggahan tersebut, terdapat percakapan yang intinya memperlihatkan bahwa sang guru tidak mau mengikuti arahan pihak sekolah untuk memilih salah satu pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota Bekasi.
Ia juga menolak arahan sekolah untuk memilih pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat tertentu.
Baca juga : Hii Seram! Ada TPS Horor di Pilkada Semarang
3. Sekolah minta maaf karena kelelahan
Terkait masalah ini, pihak pimpinan sekolah belum dapat dimintai keterangan.
Hanya saja, Tri, yang merupakan seorang guru di sekolah tersebut menyampaikan bahwa pihak sekolah tidak berniat melakukan pemecatan.
Menurut dia, percakapan WhatsApp tersebut hanya salah ucap karena pihak sekolah lelah setelah mengadakan event-event di sekolah.
"Mungkin semuanya jadi dalam kondisi lelah ada salah ucap, ada salah kata, itu wajar saja, semua orang bisa dalam posisi seperti itu dan itu enggak ada rencana atau kata terucap sebuah keputusan yang sepihak, enggak ada sebenarnya," kata Tri yang dikutip Kompas.com.
Ia juga menyampaikan, pihak sekolah telah menyelesaikan masalah ini dengan Robia.
Pihak sekolah sudah meminta maaf kepada guru tersebut.
Baca juga : Tak Hanya Suami Arumi Bachsin, Aktor Hengky Kurniawan Juga Unggul dalam Quick Count Pilkada
4. Tidak mau balik
Guru Robiatul Adawiyah mengaku tidak ingin kembali ke sekolah itu meskipun ia telah menerima permintaan maaf dari pihak sekolah.
Robia mengatakan bahwa pihak sekolah mengajaknya untuk kembali bergabung dan mengajar di sekolah tersebut.