Find Us On Social Media :

Fakta-Fakta Kasus Guru Wanita di Bekasi Dipecat Tak Ikuti Arahan Sekolah Dalam Pilkada 2018

By Alfa Pratama, Sabtu, 30 Juni 2018 | 13:55 WIB

Guru yang dikirim pemecatan lewat WA oleh yayasan karena beda pilihan calon gubernur Jawa Barat

Grid.ID - Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza Kota Bekasi mengaku dipecat karena beda pilihan dengan arahan sekolah dalam Pilkada serentak 2018.

Kabar pemecatan guru ini mulanya viral di media sosial Facebook. Informasi itu diunggah pemilik akun bernama Andriyanto Putra Valora yang merupakan suami dari guru tersebut.

Dalam unggahannya, Andriyanto menyertakan keterangan mengenai seorang guru yang diberhentikan dengan tidak hormat, atau hanya melalui grup WhatsApp karena memilih pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Baca juga : Lama Tak Terlihat, Inilah 7 Potret Keharmonisan Keluarga Bu Dendy, Ada yang Habis Ikut Pilkada nih!

Inilah fakta-fakta yang dihimpun Grid.ID.

1. Pemicu dipecat

Guru yang dipecat adalah Robiatul Adawiyah.

Ia adalah mantan guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza Kota Bekasi

Robiatul mengaku dipecat pihak sekolah karena memilih pasangan calon Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.

2. Dipecat hanya melalui Whatsapp

Kasus ini terungkap saat Andriyanto Putra Valora yang merupakan suami dari guru tersebut mengunggah di Facebook.

Andriyanto menyertakan keterangan mengenai seorang guru yang diberhentikan dengan tidak hormat hanya melalui grup WhatsApp karena memilih pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Baca juga : Amankan Kontak dari Sasaran Kejahatan, Ini 4 Tips Aman Gunakan Aplikasi WhatsApp

Andriyanto juga mengunggah screenshoot percakapan WhatsApp guru tersebut dengan pihak sekolah.

Dalam unggahan tersebut, terdapat percakapan yang intinya memperlihatkan bahwa sang guru tidak mau mengikuti arahan pihak sekolah untuk memilih salah satu pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota Bekasi.

Ia juga menolak arahan sekolah untuk memilih pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat tertentu.

Baca juga : Hii Seram! Ada TPS Horor di Pilkada Semarang

3. Sekolah minta maaf karena kelelahan

Terkait masalah ini, pihak pimpinan sekolah belum dapat dimintai keterangan.

Hanya saja, Tri, yang merupakan seorang guru di sekolah tersebut menyampaikan bahwa pihak sekolah tidak berniat melakukan pemecatan.

Menurut dia, percakapan WhatsApp tersebut hanya salah ucap karena pihak sekolah lelah setelah mengadakan event-event di sekolah.

"Mungkin semuanya jadi dalam kondisi lelah ada salah ucap, ada salah kata, itu wajar saja, semua orang bisa dalam posisi seperti itu dan itu enggak ada rencana atau kata terucap sebuah keputusan yang sepihak, enggak ada sebenarnya," kata Tri yang dikutip Kompas.com.

Ia juga menyampaikan, pihak sekolah telah menyelesaikan masalah ini dengan Robia.

Pihak sekolah sudah meminta maaf kepada guru tersebut.

Baca juga : Tak Hanya Suami Arumi Bachsin, Aktor Hengky Kurniawan Juga Unggul dalam Quick Count Pilkada

4. Tidak mau balik

Guru Robiatul Adawiyah mengaku tidak ingin kembali ke sekolah itu meskipun ia telah menerima permintaan maaf dari pihak sekolah.

Robia mengatakan bahwa pihak sekolah mengajaknya untuk kembali bergabung dan mengajar di sekolah tersebut.

"Memang dari pihak yayasan juga meminta saya untuk balik lagi ke sekolah tersebut," kata Robia yang dikutip dari Kompas.com.

Robia tetap menolak tawaran tersebut.

Ia mengaku ingin mencari tempat kerja yang lebih baik dari sebelumnya.

5. Ridwan Kamil akhirnya buka suara

Melalui akun instagramnya di @ridwankamil pada Jumat (29/6/2018), Ridwan menyampaikan terima kasih kepada guru yang bernama Rabiatul Adawiyah itu.

Ridwan meminta Rabiah untuk bersabar atas kejadian ini.

Menurut dia, Rabiah adalah orang baik yang sudah memaafkan orang yang merebut haknya. (*)

Baca juga : Inilah 6 TPS Pilkada 2018 Bernuansa Sportif, Mulai Asian Games Hingga Piala Dunia