Dengan bantuan makhluk halus, Sangkuriang yang sakti berusaha membangun perahu dan danau. Kekasihnya, Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk membuat danau lengkap dengan perahunya dalam semalam.
Sebuah syarat jika Sangkuriang berhasil membuatnya sebelum fajar menyingsing, maka Dayang Sumbi mau menikah dengan Sangkuriang. Apa daya, fajar merekah dan para makhluk halus yang membantu Sangkuriang pun pergi terbirit-birit.
Perahu sudah jadi, tetapi danau belum rampung. Sangkuriang gagal! Dengan penuh amarah, Sangkuriang menendang perahu yang baru jadi setengah. Perahu itu pun terlempar dan terbalik, lalu berubah menjadi gunung.
(BACA JUGA: Catat, Inilah 4 Pecahan Uang Rupiah yang Harus Ditukarkan Sebelum 31 Desember 2018)
Sebenarnya, fajar belum datang. Itu hanya akal-akalan Dayang Sumbi dengan membentangkan kain putih. Kain yang bersinar itu seakan-akan fajar yang menyinsing. Ia tak ingin menikahi Sangkuriang karena ternyata Sangkuriang adalah anaknya. Tak mungkin seorang ibu dan anak menikah.
Kisah lengkapnya tentu Anda sudah tahu. Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi begitu melekat di setiap orang Indonesia. Inilah salah satu kekuatan daya tarik wisata dari TWA Tangkuban Perahu.
Bagaimana, berniat untuk mengisi waktu libur di TWA Tangkuban Perahu? (*)