Grid.ID - Sering kali orang yang sedang menjalankan diet tentu akan menghindari makanan berlemak dan karbohidrat tinggi.
Biasanya mereka akan mengganti dengan asupan lain, bisa dengan roti gandum atau gado-gado.
Meski gado-gado disiram pakai kuah kacang, tapi kalorinya tidak terlalu banyak.
Oh iya, selain gado-gado tentu kamu sudah tak asing dengan karedok.
(Baca Juga: Nggak Ada Takutnya, Arsy Hermansyah Bisa Ngobrol Asyik dengan Orang Baru Kenal Loh!)
Kedua makanan ini sekilas terlihat sama, alias beberapa jenis sayuran yang disiram dengan kuah kacang saat disajikan.
Ternyata karedok dan gado-gado memiliki perbedaan, mulai dari bahan hingga daerah berasalnya.
Yuk kita bahas gado-gado terlebih dulu, makanan yang satu ini asli dari Betawi.
Biasanya bahan-bahan gado-gado itu, seperti kangkung, taoge, pare, labu siam, kentang, jagung, tempe, tahu, telor yang direbus jadi satu.
Setelah semua direbus, sayuran tersebut disiram dengan kuah kacang dan diberi taburan bawang goreng saat disajikan.
Lalu apa bedanya dengan karedok?
Karedok berasal dari Sunda, terdiri dari sayuran mentah dan segar, seperti kacang pajang, timun, daun kemangi, taoge, jagung, dan terong.
Penyajiannya tak ada beda dengan gado-gado, bumbu kacang diulek halus dengan cabai rawit, garam dan diberi air secukupnya.
(Baca Juga: Dikasih Cincin Berlian 8 Karat oleh Dipo Latief, Nikita Mirzani Ngaku Sudah Biasa)
Setelah bumbu sudah halus, barulah sayuran tersebut dicampur bersama bumbu kacang.
Soal rasa kedua makanan ini sama-sama gurih dan pedas.
Makan karedok maupun gado-gado disaat menjalani program diet tak jadi masalah, loh!
Jadi sudah tahu bukan, di mana letak perbedaan antara karedok dan gado-gado? (*)