Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID-Sudah minum obat tapi masih belum sembuh juga?
Ada beberapa alasan yang bisa menyebabkan kondisi seperti itu terjadi.
Mulai dari kurangnya istirahat, mengonsumsi obat yang tidak cocok atau cara yang salah dalam meminum obat.
Dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa cara minum obat yang salah.
(BACA JUGA :4 Fakta Jarang Tahu Soal Pizza, Nomer 3 Sampai Ada Hari Nasionalnya)
Minum obat dengan cara yang salah juga bisa membuatmu jadi sulit untuk sembuh dan bahkan bisa membahayakan dirimu.
Berikut dijelaskan beberapa cara minum obat yang salah, dan semoga bisa bermanfaat buat kamu.
1.Minum obat tanpa membaca label
Banyak orang yang berakhir dengan masalah kesehatan yang serius karena tidak sengaja meminum obat yang dijual bebas di pasaran.
Tidak peduli seberapa tidak berbahayanya suatu obat, sebaiknya kamu membaca labelnya terlebih dahulu sebelum meminumnya .
(BACA JUGA :Pamer Foto Masa Muda, Kecantikan Sophia Latjuba Tak Lekang oleh Waktu!)
Apalagi jika kamu meminum obat tanpa menggunakan resep dari dokter.
2.Minum antidiare saat demam
Jangan pernah minum obat diare jika kamu mengalami demam atau ada darah atau cairan dalam pergerakan usus.
Kondisi tersebut merupakan tanda-tanda infeksi dan kamu disarankan untuk periksa ke dokter.
Pelajari tentang kombinasi obat sehingga kamu tidak mengalami kesalahan dalam meminum obat.
(BACA JUGA :Ivan Gunawan Beberkan Nikmatnya Jalani Liburan di Kota New York)
3.Menyimpan aspirian tanpa rekomendasi dokter
Tidak semua orang diperbolehkan untuk minum aspirin setiap hari karena bisa menyebabkan perdarahan di lambung.
Dokter biasanya hanya merekomendasikan obat ini bagi orang yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.
4.Menggunakan antibiotik lama untuk luka yang baru
(BACA JUGA :Mengenal Sosok Anak Polisi yang Minta Ayahnya Pakai Tas Lucu Saat Bertugas di Pilkada 2018)
Menggunakan antibiotik yang salah bisa menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik.
Kondisi ini menyebabkan proses penyembuhan menjadi lebih sulit dan antibiotik juga tidak akan bekerja jika ada luka baru yang sama. (*)